Indonesia Dorong Peluang Kerjasama Investasi Dengan Negara BIMP-EAGA
“Jadi kerjasama BIMP-EAGA ini secara umum adalah kerjasama investasi perdagangan, ekonomi, dan pariwisata dari 4 negara ini. Kita yang berbatasan di wilayah BIMP-EAGA ini ada Kalimantan dan juga ada Sulawesi, jadi di dalam usulan kerjasama kita untuk BIMP-EAGA ini ada beberapa proyek yang kita usulkan” — Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Internasional Dewa Made Sastrawan
Biro Komunikasi dan Informasi Publik – Rabu, 29 Agustus 2018
Jumlah Dilihat: 29
kali
BALIKPAPAN – Indonesia melalui
Kementerian Perhubungan terus mendorong adanya peluang kerjasama investasi dari
negara-negara tetangga yang berada di wilayah BIMP-EAGA yaitu Brunei
Darussalam, Malaysia, dan Philippines untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini
akan disampaikan Delegasi Indonesia dalam pertemuan The 6th BIMP-EAGA Transport
Cluster Meeting yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 29-30
Agustus 2018.”Jadi kerjasama BIMP-EAGA ini
secara umum adalah kerjasama investasi perdagangan, ekonomi, dan pariwisata
dari 4 negara ini. Kita yang berbatasan di wilayah BIMP-EAGA ini ada Kalimantan
dan juga ada Sulawesi, jadi di dalam usulan kerjasama kita untuk BIMP-EAGA ini
ada beberapa proyek yang kita usulkan,” ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan
Bidang Hubungan Internasional Dewa Made Sastrawan pada Rabu (29/8). Adapun proyek infrastruktur
transportasi yang ditawarkan Indonesia ke negara BIMP-EAGA diantaranya Ro-Ro
Davao-Bitung di Sulawesi Utara dan proyek kereta api Trans Sulawesi Makassar-Parepare.
Untuk menarik minat investor untuk berinvestasi maka pemerintah akan sangat
mendukung pengembangan infrastruktur di Kalimantan seperti jalan tol
(Balikpapan – Samarinda – Bontang) dan kereta api.”Kami dari Kemenhub
penangungjawab sektor transportasi sangat berkepentingan untuk mendukung dan
memberikan suatu konektivitas jadi satu sinergi antara program BIMP-EAGA ini
dengan pembangunan yang dilakukan di Kalimantan Timur dan Kalimantan pada
umumnya. Dan ini sangat penting dalam sektor transportasi,” ujar Made.Lanjutnya Made mengungkapkan
pembangunan infrastruktur di Kalimantan ini nantinya akan dikaitkan dengan
program-program yang ada di BIMP-EAGA sehingga dengan begitu nantinya
keberadaan BIMP-EAGA ini akan memberi dampak positif bagi kemajuan Provinsi
Kalimantan. Pada kesempatan yang sama
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berharap pada pertemuan ke 6
BIMP-EAGA ini akan dapat merealisasikan kerjasama antara Indonesia dengan
negara-negara BIMP-EAGA.”Harapan saya pertemuan ke 6
ini akan lebih merealisasikan kerjasama kita Indonesia dengan semua negara
BIMP-EAGA. Kelihatannya ke depan opportunity dan kesempatan itu akan terwujud
tinggal saya sangat berharap kepada sektor pariwisata. Jangan hanya
mengusahakan batubara, kebun, kehutanan tapi juga sektor lainnya ada perikanan,
pariwisata, UMKM, dll,” harap Awang. Dijelaskan Awang saat ini
sudah banyak kemajuan di Balikpapan pada sektor transportasi. Oleh karena itu
pihaknya mengundang negara-negara BIMP-EAGA untuk membuka konektivitas dengan
Indonesia khususnya dengan Kalimantan.”Kami sudah punya bandar udara
di Balikpapan, bandar udara internasional di Samarinda. Mari kita bangun
penerbangan dari Brunei Darussalam, Davao, kemudian General Santos sampai ke
Samarinda sampai ke Balikpapan, silahkan dimanfaatkan,” tutur Awang. Terakhir pihaknya berjanji
akan membuka kemudahan sebesar-besarnya kepada semua investor baik dari dalam
maupun luar negeri untuk berinvestasi di Kalimantan Timur. (GD/TH/RK/BI)