1 Zulhijah 1446 H Jatuh 28 Mei 2025, Shahibul Kurban Diimbau Tak Potong Rambut dan Kuku

1 Zulhijah 1446 H Jatuh 28 Mei 2025, Shahibul Kurban Diimbau Tak Potong Rambut dan Kuku

MAKLUMAT – Rabu, 28 Mei 2025 menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Berdasarkan kriteria wujudul hilal, tanggal tersebut menandai awal bulan Zulhijah 1446 H, yang menjadi pembuka rangkaian ibadah menuju Hari Raya Iduladha.

Tahun ini, Iduladha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, bukan hanya menjadi puncak perayaan kurban, tetapi juga panggilan bagi setiap Muslim untuk merenungi makna pengorbanan sejati.

Bagi mereka yang telah berniat berkurban—dikenal sebagai shahibul kurban—ada satu bentuk persiapan spiritual yang kerap luput dari perhatian: larangan memotong rambut dan kuku sejak awal Zulhijah hingga hewan kurban disembelih.

Larangan ini bukan sekadar simbolis. Ia berakar dari sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Jika kalian melihat hilal Zulhijah, dan di antara kalian ada yang ingin berkurban, maka hendaklah dia menahan (tidak memotong) sebagian rambutnya dan kukunya.” (HR. Muslim)

Dalam hadis tersebut, kata ganti “hu” jelas mengacu pada orang yang berkurban, bukan hewan kurban. Artinya, setiap shahibul kurban, baik perorangan maupun anggota dalam kelompok patungan, diimbau untuk menahan diri dari memotong rambut dan kuku sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah kurban yang akan dilaksanakan.

Secara syariat, seperti dilansir laman Muhammadiyah, larangan ini bersifat sunah muakkadah (anjuran kuat), bukan kewajiban. Namun nilai spiritualnya sangat dalam. Larangan ini mengajarkan tentang pengendalian diri, pengorbanan kecil sebagai bentuk kesiapan batin untuk menunaikan pengorbanan yang lebih besar.

Baca Juga  Apresiasi Donasi Masyarakat Indonesia untuk Pembangunan Masjid di Gaza, PKS: Bukan Cuma Tempat Ibadah

Mempersiapkan Diri Menyambut Hari Raya

Dengan tibanya 1 Zulhijah pada 28 Mei 2025, umat Islam yang telah berniat berkurban diimbau untuk mulai menata niat, menjaga kebersihan lahir dan batin, serta mengikuti anjuran syariat dengan penuh kesadaran.

Iduladha bukan hanya tentang daging dan darah, tapi tentang ketulusan, ketakwaan, dan komitmen kepada Sang Pencipta. Maka, mari sambut Zulhijah dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat pengorbanan yang hidup dalam setiap tindakan.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *