23.8 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasArus Peti Kemas Ambon Naik 5%, Pelindo Beber Strategi

Arus Peti Kemas Ambon Naik 5%, Pelindo Beber Strategi

Arus  peti kemas di TPK Ambon naik 5 persen periode Januari-September 2024 tahunan, yang dipicu penambahan kunjungan dua kapal. (Foto: dok SPTP)

MAKLUMATArus peti kemas di TPK Ambon pada periode Januari-September 2024 mencapai 78.478 TEU’s. Realisasi ini tumbuh 5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023., yang mencapai 74.919 TEU’s.

Pertumbuhan arus peti kemas tahun ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku, yang berada di kisaran 3,12 persen pada triwulan 2 tahun 2024.

Terminal Head TPK Ambon, Yandy Sofyan menilai, ada dua hal yang mendorong peningkatan arus peti kemas. Salah satunya penambahan dua call (kedatangan kapal) setiap bulan dari salah satu shipping line. Penambahan ini menjadikan TPK Ambon sebagai lokasi transhipment peti kemas empty untuk wilayah Tual, Fakfak, Kaimana, Sorong dan Jayapura.

“Komoditas yang masuk melalui TPK Ambon sebagian besar barang konsumsi. Misalnya sembako dan beberapa bahan bangunan, yang antara lain semen dan aspal,“ kata Yandy dalam keterangan resminya, Rabu (16/10/2024).

Ia menambhkan bahwa komoditas yang masuk ke TPK Ambon sebagian besar dari Surabaya dan Jakarta. Jumlah peti kemas yang berisi (full) rata-rata 84 persen, di setiap kedatangan. Sementara peti kemas yang meninggalkan TPK Ambon mayoritas tanpa muatan (empty), rata-rata 76 persen.

Ketua DPW ALFI/ILFA Maluku H.B. Sirait mengatakan persoalan peti kemas kosong dari Indonesia Timur adalah hal umum. Belum adanya industri menjadi kendala utama perpindahan barang dari Timur ke Barat Indonesia. Sejauh ini, hasil alam masih mendominasi muatan dari Timur Indonesia.

“Komoditas dari Maluku ini cukup banyak, seperti kelapa, kopra, pala, cengkeh, rumput laut, ikan, dan hasil tangkapan laut lainnya,” ujarnya.

Konsoliasi barang

Ia berharap pemerintah daerah melakukan konsolidasi barang hasil bumi di Maluku. Selanjutnya, memikirkan pengemasan dalam bentuk peti kemas, untuk dikirim ke  beberapa daerah. Ia berharap, kegiatan bisnis ini bisa memberi feedback bagi perekonomian Maluku.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai kontainerisasi muatan meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas. Menurutnya SPTP sudah sangat mampu melakukan pelayanan terminal peti kemas. Hal itu ditunjukkan melalui sejumlah pembenahan pelabuhan di Indonesia Timur.

Menurut Siswanto, potensi muatan peti kemas di Indonesia Timur masih cukup tinggi. Terutama yang berkaitan dengan hasil tangkapan laut maupun perikanan.

“Pertumbuhan ekonomi mampu mendorong pertumbuhan arus peti kemas secara organik. Artinya perlu cara nonorganik, seperti kontenerisasi komoditas. Harapan ke depan mendorong TPK Ambon sebagai pusat transhipment untuk wilayah Kepulauan Maluku,” ia menjelaskan.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer