142 Negara Kompak Dukung Palestina Merdeka, Israel-AS Terpojok di PBB

142 Negara Kompak Dukung Palestina Merdeka, Israel-AS Terpojok di PBB

MAKLUMAT — Dukungan internasional untuk Palestina merdeka semakin menguat. Dalam sidang Majelis Umum PBB, Jumat (12/9/2025), sebanyak 142 negara menyetujui Deklarasi New York yang digagas Arab Saudi dan Prancis. Deklarasi itu menegaskan solusi dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam damai dan aman.

Hanya sepuluh negara yang menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat, sedangkan 12 negara memilih abstain. Resolusi tersebut dinilai sebagai kekalahan diplomatik terbesar Israel di forum internasional.

10 negara yang menolak solusi dua negara Palestina Merdeka. Foto:Arab News

Deklarasi New York meminta gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, perlucutan senjata Hamas, serta penyerahan senjata kepada Otoritas Palestina dengan pengawasan internasional. Seperti dilansir Arab News, dokumen itu juga menegaskan Palestina berhak mendirikan negara merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut langkah PBB ini sebagai “jalan tak terelakkan menuju perdamaian Timur Tengah.” Arab Saudi menilai hasil pemungutan suara itu sebagai bukti konsensus global yang semakin solid.

Israel langsung menolak hasil sidang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyebut adopsi deklarasi tersebut sebagai “memalukan.” Pemerintah AS juga mengecam, menuding resolusi itu memberi ruang bagi Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah menegaskan “tidak akan ada negara Palestina.” Sehari sebelum pemungutan suara, ia menandatangani proyek perluasan permukiman E1 di Tepi Barat yang berpotensi memutus wilayah Palestina.

Baca Juga  38 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza 24 Jam Terakhir

Tekanan Global Menguat

Gelombang dukungan Palestina juga datang dari Eropa. Spanyol, Belanda, dan Irlandia sudah melarang impor dari permukiman ilegal Israel. Beberapa negara Eropa lain bahkan menyiapkan embargo senjata.

Pengamat politik Mesir Hani Nasira menilai, hasil pemungutan suara ini memperlihatkan dunia makin menolak kebijakan sayap kanan Netanyahu. “Israel kehilangan citra internasional. AS pun makin sulit membela,” ujar Hani seperti dilansir Arab News.

Keberhasilan ini tidak lepas dari diplomasi Arab Saudi. Sejak perang Gaza pecah, Riyadh aktif mendorong gencatan senjata dan memperkuat dukungan internasional untuk solusi dua negara. Putra Mahkota Mohammed bin Salman menegaskan, normalisasi dengan Israel tidak akan terjadi tanpa negara Palestina merdeka.

Selanjutnya, Riyadh dan Paris akan memimpin konferensi PBB pada 22 September mendatang. Beberapa negara, seperti Prancis, Inggris, Kanada, Belgia, dan Australia, berkomitmen akan mengakui Palestina secara resmi.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *