34 Ribu Anak Jatim Tidak Sekolah, Didorong Lewat Dua Skema Ini

34 Ribu Anak Jatim Tidak Sekolah, Didorong Lewat Dua Skema Ini

MAKLUMAT — Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengungkapkan bahwa puluhan ribu anak-anak usia sekolah di Jatim ternyata tidak bersekolah ataupun mengalami putus sekolah. Ia menyebut, hal itu disebabkan oleh banyak faktor.

“Data terakhir yang kami terima ada sekitar 34 ribuan anak tidak sekolah dan anak putus sekolah,” ungkap Untari, usai menjadi narasumber dalam program Maklumat Podcast di Sidoarjo, Senin (23/6/2025).

“Penyebabnya, pertama akibat hal-hal yang menyangkut diri mereka sendiri, misalnya karena pernikahan dini, akibat hubungan seksual belum waktunya, kemudian mereka harus bekerja, kemudian juga ada mereka tidak sekolah karena memang orangtuanya tidak memiliki biaya untuk mereka sekolah,” sambungnya.

Didorong Sekolah Lewat Dua Skema

Ketua Komisi E DPRD Jatim sekaligus Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno. (Foto: IST)
Ketua Komisi E DPRD Jatim sekaligus Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno. (Foto: IST)

Lebih lanjut, Untari mengaku berupaya untuk mendorong agar anak-anak tersebut bisa bersekolah, dengan melalui dua skema, yakni di Sekolah Rakyat yang akan diluncurkan pada Juli nanti, atau melalui skema paket.

“Harapan kita anak-anak kita ini bisa kita masukkan melalui jalur Sekolah Rakyat ini. Dan jalur satunya adalah program paket, paket A, paket B, paket C. Paket A untuk SD, B untuk SMP, dan C untuk SMA. Ini semuanya simultan agar tidak ada lagi anak-anak di Jawa Timur yang tidak sekolah,” katanya.

Perempuan yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jatim itu menegaskan, negara harus melaksanakan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bahwa setiap anak bangsa berhak untuk mendapatkan akses pendidikan.

Baca Juga  Apa Itu Gerakan Indonesia Menanam yang Diinisiasi Ustaz Adi Hidayat?

“Karena sesungguhnya konstitusi dasar kita memerintahkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa itu wajib, yang dilakukan oleh negara,” tegasnya.

Ia meyakini, melalui skema tersebut akan dapat melakukan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak-anak di Jawa Timur.

“Maka dengan cara ini, kita akan bisa mencoba untuk mengatasi semua anak-anak kita di seluruh Jawa Timur yang tidak sekolah, bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota,” pungkas Untari.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *