MAKLUMAT – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bid Dokkes Polda Sulawesi Utara berhasil mengidentifikasi empat korban meninggal dunia akibat kebakaran Panti Werdha Damai Ranomuut, Manado. Proses identifikasi diumumkan dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Tingkat III Manado, Selasa (30/12/2025).
Konferensi pers dipimpin Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan, didampingi Kabid Dokkes AKBP dr. Tasrif serta Kepala RS Bhayangkara Tingkat III Manado.
“Pada hari ini, Selasa 30 Desember 2025, Tim DVI Polda Sulut berhasil melaksanakan identifikasi terhadap empat kantong jenazah,” ujar AKBP dr. Tasrif dalam keterangan tertulis.
Empat korban kebakaran Panti Werdha Damai Ranomuut yang telah teridentifikasi yakni:
-
Herry Lombogia (70), laki-laki, warga Kelurahan Winangun Lingkungan I, Kecamatan Malalayang. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/01/XII/2025/RSB melalui pemeriksaan medis dan properti.
-
Jansen H. Maringka (65), laki-laki, warga Kelurahan Ranotana Lingkungan III, Kecamatan Sario. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/09/XII/2025/RSB melalui pemeriksaan medis.
-
Olly Clara Kemur (85), perempuan, warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan VII, Kecamatan Paal Dua. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/16/XII/2025/RSB melalui medis dan properti.
-
Merry Bermuli Dengah (83), perempuan, warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan VII, Kecamatan Paal Dua. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/04/XII/2025/RSB.
“Untuk 12 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Sesuai SOP, proses ini membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. Kami mohon keluarga korban dapat memaklumi,” jelas AKBP dr. Tasrif.
Keempat jenazah yang telah teridentifikasi selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakaman.
Sementara itu, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran Panti Werdha Damai Ranomuut yang terjadi pada Minggu (28/12/2025) malam sekitar pukul 20.36 WITA.
“Kasus ini masih dalam tahap lidik dan sidik. Tim Inafis dan Bidlabfor Polda Sulut masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa sejumlah saksi,” ujar Kombes Pol Alamsyah Hasibuan.
Akibat kebakaran tersebut, 16 lansia dinyatakan meninggal dunia, sementara sembilan korban selamat masih menjalani perawatan medis di RSUD Manado, Jalan Tololiu Supit, Kecamatan Wanea.
Pantauan Senin (29/12/2025), para korban selamat sempat dirawat di ruang IGD sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap lantai enam. Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang turut meninjau langsung kondisi para korban.
Kepala Panti Werdha Damai Manado Olva Sumual mengatakan pihaknya tengah mengupayakan tempat penampungan sementara bagi para penghuni panti yang selamat, khususnya delapan lansia yang tidak memiliki keluarga.
“Kami sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Wakil Wali Kota Manado agar para lansia yang selamat bisa ditampung sementara setelah keluar dari rumah sakit,” ujar Olva dikutip dari Antara.
Tragedi kebakaran panti jompo di Manado ini mendapat perhatian nasional. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB Maman Imanul Haq menyebut insiden tersebut sebagai tragedi kemanusiaan dan mendesak evaluasi menyeluruh standar keselamatan panti jompo.
“Kelompok lansia adalah kelompok paling rentan. Negara harus hadir sejak pencegahan, bukan setelah tragedi terjadi,” tegas Maman.***