45 Persen Milenial Terjerat Pinjol, Bank Neo Commerce Gandeng UTM Gelar Literasi Keuangan Ajak Mahasiswa Waspadai Penipuan Digital

45 Persen Milenial Terjerat Pinjol, Bank Neo Commerce Gandeng UTM Gelar Literasi Keuangan Ajak Mahasiswa Waspadai Penipuan Digital

MAKLUMAT – PT Bank Neo Commerce Tbk menggelar kegiatan literasi keuangan pada Selasa (28/10/2025) dengan menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Kegiatan literasi keuangan yang menyasar mahasiswa sebagai perwakilan generasi muda ini dilakukan secara tatap muka dan daring. Membahas tantangan mengelola keuangan dan juga waspada terhadap tindak kejahatan di era digital.

“Sebagai akademisi, kami berharap dengan adanya acara-acara seperti ini bahwa para praktisi di luar sana dapat memberikan pengetahuan dan wawasannya terkait industri kepada para mahasiswa kami,” kata Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UTM, Dr. A. Yahya Surya Winata, S.E., M.Si, dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).

Hal ini, lanjut dia, bertujuan untuk melengkapi pembelajaran bagi para mahasiswa, bahwa tidak hanya belajar mengenai teori-teori yang ada tapi juga pengalaman langsung dari para praktisi di industrinya masing-masing.

“Mewakili Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura kami sangat mengapresiasi dengan kedatangan Bank Neo Commerce untuk membagikan literasi keuangan kepada para mahasiswa kami. Kami harapkan kegiatan ini dapat menjadi tonggak awal untuk kolaborasi-kolaborasi selanjutnya di masa mendatang,” lanjut dia.

Head of Public Relations & Communications PT Bank Neo Commerce Tbk, Puji Agung Budiman, yang mengatakan bahwa ini adalah perdana Bank Neo Commerce hadir di Madura untuk membagikan literasi keuangan.

“Era digital saat ini memang sangat memudahkan bagi kita dalam melakukan transaksi sehari-hari dan juga mengelola keuangan. Namun, seperti dua sisi mata uang, ada saja hal negatif yang muncul dari era digital ini,” kata Puji.

Baca Juga  Kokoluks: Inovasi Sirup VCO untuk Gaya Hidup Sehat

“Fenomena terkait pinjaman online ilegal, penggunaan paylater yang tidak bertanggung jawab, dan juga maraknya judi online di tengah-tengah masyarakat tidaklah bisa dihindarkan, namun tentunya bisa kita mitigasi,” tegasnya.

Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, sekitar 78 persen pengguna pinjaman daring memiliki pendapatan sekitar 1-5 juta rupiah.

Berdasarkan survei terbaru tahun 2025, APJII mencatat, 45,15 persen milenial mengaku menggunakan pinjaman online, lebih tinggi dibandingkan 41,44 persen Gen Z. Sementara itu, Generasi X berada di posisi ketiga dengan 11,75 persen, dan Baby Boomers hanya 1,65 persen.

Fakta ini menunjukkan bahwa utang pinjaman daring bukan hanya masalah individual, tetapi juga fenomena yang telah merata di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda dan dewasa.

Head of Fraud Operations PT Bank Neo Commerce Tbk, Vicky Valentino Frickel, pihaknya sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan selalu berperan aktif dalam mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

“BNC menaruh perhatian besar terhadap edukasi keuangan khususnya bagi kalangan generasi muda, karena kami percaya bahwa literasi keuangan, terutama di era digital saat ini merupakan fondasi kemandirian finansial bagi generasi muda,” kata Vicky.

Salah satu mahasiswa, Laurentin Carolin Tiara, mengatakan, fenomena pinjaman online memang terjadi juga di kalangan mahasiswa.

“Ada teman saya yang memang mengajukan pinjaman karena memang kepepet uangnya sudah habis sama sekali. Tapi ada teman saya yang lain yang mengajukan pinjaman sampai terlilit hutang, dan setelah ditelusuri ternyata memang gaya hidupnya yang agak hedon. Pinjamannya juga ternyata setelah dicari tahu adalah pinjaman online ilegal, jadi memang pengetahuan tentang keuangan seperti ini sangat penting bagi mahasiswa,” papar Lauren.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Dorong Generasi Muda Jadi Penggerak Keterbukaan Informasi Publik

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *