MAKLUMAT – Jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus bertambah. Hingga Kamis (3/7/2025) malam menurut data yang diunggah Dinas Perhubungan Banyuwangi @dishub_bwi, korban tewas menjadi 6 orang, 28 orang selamat, dan 32 orang masih dalam pencarian.
“UPDATE DATA KORBAN Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Rute Pelayaran Lintas Selat Bali Ketapang – Gilimanuk. Data sementara : Selamat 28 orang ( awal 31 orang) Meninggal 6 orang Korban selamat dikembalikan ke masing-masing keluarga,” tulis akun @dishub_bwi dikutip pada Jumat (4/7/2025).
Sementara Polda Bali mencatat sebanyak lima orang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menjelaskan bahwa total korban dalam insiden nahas ini mencapai 66 orang. Dari jumlah tersebut, 29 orang berhasil selamat, sementara 32 lainnya masih dalam pencarian.
“Data terakhir yang sudah diverifikasi, total korban sebanyak 66 orang. Terdiri dari 29 selamat dan 5 meninggal dunia. Sisanya, 32 masih dalam pencarian,” ujar Ariasandy dikutip dari laman resmi Polri, TBNews.
Korban selamat terdiri dari 4 anak buah kapal (ABK) dan 25 penumpang. Mereka sebelumnya dievakuasi ke Posko Besar Gilimanuk. Namun, Kamis siang dipindahkan ke Posko Ketapang guna pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Setibanya di Ketapang, para penyintas langsung ditangani tim medis gabungan. Dari hasil pemeriksaan, seluruh korban selamat dinyatakan dalam kondisi stabil. Meski begitu, sebagian besar mengalami syok dan kelelahan.
Setelah pemeriksaan, prosesi penyerahan survivor kepada keluarga dilakukan secara simbolis. Satu per satu perwakilan keluarga dipanggil untuk menerima anggota keluarganya yang selamat. Suasana haru menyelimuti prosesi ini. Isak tangis pecah saat keluarga akhirnya bisa memeluk kembali orang tercinta yang sempat dinyatakan hilang.
“Kami bersyukur mereka selamat dan dalam kondisi baik. Terima kasih untuk seluruh tim SAR dan tenaga medis yang sudah berjuang,” ucap salah satu anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.
Proses pencarian terhadap 32 korban lainnya masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan relawan. Cuaca yang berubah-ubah serta arus laut yang deras menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.***
