MAKLUMAT – Sebanyak 66 kader PP Aisyiyah mengikuti Baitul Arqam di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, pada 22–24 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat ideologi dan kepemimpinan kader perempuan Muhammadiyah agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dengan tema “Reaktualisasi Gerakan Perempuan Islam Berkemajuan untuk Mencerahkan Peradaban Bangsa,” Baitul Arqam diikuti peserta dari Majelis PAUD Dasmen, Majelis Hukum dan HAM, Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), serta anggota pimpinan majelis dan lembaga lain yang berdomisili di Jakarta. Majelis Pembinaan Kader PP Aisyiyah menjadi Master of Training (MOT).
Ketua Panitia, Rahmawati Husein, menegaskan forum ini lebih dari sekadar silaturahmi. “Baitul Arqam membentuk kesamaan pandangan, integritas moral, serta pola pikir yang selaras di kalangan pimpinan dan anggota agar konsisten menjalankan misi organisasi,” ujarnya.
Ketua Umum PP Aisyiyah Prof. Masyitoh Chusnan mengingatkan pentingnya tanggung jawab pemimpin. “Kalau kita bersedia masuk pengurusan, artinya kita sudah siap menjalankan amanah. Sudahkah kita melakukannya dengan baik sesuai kapasitas kita?” tegas Masyitoh dikutip dari keterangan tertulis.
Karakteristik Organisasi
Prof. Masyitoh menekankan bahwa pemimpin harus memahami karakteristik organisasi, menjaga sikap sesuai misi, dan terus meningkatkan kapasitas diri. Ia menilai Baitul Arqam penting karena membekali kader kemampuan mengambil keputusan tepat dalam berbagai situasi.
Dalam sistem perkaderan Muhammadiyah, ada empat kompetensi utama: pedagogi, profesional, sosial, dan kepribadian. Dari situ, ‘Aisyiyah menekankan pembentukan kader dengan kompetensi keberagamaan, kemanusiaan, kepeloporan, kepemimpinan, dan profesionalitas.
“Seorang kader Aisyiyah harus bisa menjadi pelopor sekaligus teladan. Akidahnya lurus, kepemimpinannya baik, serta kontribusinya nyata di ranah domestik maupun publik,” tambah Prof. Masyitoh.
PP Aisyiyah berharap kader yang digodok pada Baitul Arqam ini siap memimpin, menjaga ruh dakwah Islam berkemajuan, sekaligus menjawab tantangan zaman.***