MAKLUMAT — Survei terbaru dari Poltracking Indonesia menunjukkan Dedi Mulyadi masih memimpin kuat dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 8-14 September 2024, Dedi Mulyadi yang berpasangan dengan Erwan Setiawan mencatatkan elektabilitas sebesar 65,9 persen.
Hasil ini menunjukkan dominasi yang signifikan dibandingkan pasangan lainnya. Pasangan Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie berada di posisi kedua dengan elektabilitas 11,8 persen. Kemudian diikuti oleh Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina (5,2%) dan Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja (2,9%).
Simulasi Calon Individu
Survei ini juga melakukan simulasi terhadap calon gubernur dan wakil gubernur secara individu. Dalam simulasi ini, Dedi Mulyadi mencatat angka elektabilitas sebesar 65,4 persen, jauh di atas Ahmad Syaikhu (11,4%) yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, Erwan Setiawan meraih angka elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil gubernur dengan 20 persen, disusul Ilham Habibie yang memperoleh 16,6 persen.
Survei ini memetakan persebaran kekuatan elektabilitas berdasarkan wilayah aglomerasi-kultural di Jawa Barat. Hasilnya, Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan mendominasi dukungan di wilayah Megapolitan (28,3%), Pantura (25,1%), Bandung Raya (19,1%), Priangan Timur (15,9%), dan Priangan Barat (11,6%).
Selain itu, dari sisi demografi, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendapatkan dukungan signifikan dari berbagai kelompok usia, termasuk Generasi X (29,0%), Milenial Matang (22,8%), dan Baby Boomers (21,0%).
Dukungan Berdasarkan Preferensi Politik
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan juga unggul di antara pemilih partai besar seperti Partai Gerindra (19,8%) dan Partai Golkar (15,4%). Sementara itu, pasangan Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie mengamankan dukungan terbesar dari pemilih PKS (10,7%).
Menariknya, survei ini juga mencatat bahwa sekitar 49,6 persen pemilih mengaku telah mantap dengan pilihannya, sementara 42,6 persen lainnya menyatakan masih mungkin mengubah pilihan mereka. Di antara pemilih yang mungkin berubah pikiran, sebagian besar akan memastikan pilihannya pada masa kampanye dan hari pemilihan.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menambahkan bahwa meskipun Dedi Mulyadi masih unggul, dinamika politik yang terus berubah menjelang pemungutan suara bisa memengaruhi hasil akhir.
“Berbagai isu dan strategi kampanye pada masa mendatang akan sangat menentukan,” ujar Hanta dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/9/2024). Survei ini memberikan gambaran terbaru mengenai konstelasi politik di Jawa Barat, menjelang hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November 2024.