MAKLUMAT – Ratusan pendeta mendukung pasangan Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Sedikitnya 350 pendeta dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur mendeklarasikan dukungan mereka pada pasangan nomor urut 2 ini di Suncity Sidoarjo, Jumat (11/10/2024).
Ratusan pendeta tersebut tak hanya menyampaikan dukungan, tetapi juga membentuk Gerakan Bersama Membuat Selisih Kemenangan (GMSK). Gerakan ini diinisiasi demi merawat persaudaraan sejati dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan bersama dan mengantarkan Khofifah-Emil kembali memimpin Jawa Timur periode 2025-2030.
Pendeta Hani Prayoga, salah satu perwakilan, menyatakan bahwa dukungan ini diberikan karena kinerja Khofifah dan Emil yang terbukti nyata. “Kami mantap mendukung beliau karena track record-nya jelas. Kami siap menyampaikan kepada jemaat untuk mendukung Ibu Khofifah,” ujar Hani Prayoga.
Hani juga menambahkan bahwa Khofifah memiliki sifat rendah hati, mau melayani, dan bekerja keras demi kesejahteraan rakyat. “Beliau pemimpin yang memiliki perhatian besar, termasuk untuk umat Kristen dan gereja di Jatim,” tambahnya.
Pendeta Agus Susanto turut memberikan pujian serupa. Menurutnya, Khofifah merupakan Menteri Sosial pertama yang berhasil menurunkan angka kemiskinan Indonesia hingga satu digit. “Di tahun 2019 kami memberikan beliau penghargaan perempuan satu digit karena capaian tersebut,” tegasnya.
Kemiskinan Ekstrem
Agus menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur, kemiskinan turun menjadi 9,8 persen dan kemiskinan ekstrem hampir mencapai nol, yakni tinggal 0,66 persen. “Memenangkan Khofifah adalah tugas yang kami emban, dan kami siap menjalankan gerakan ini,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Khofifah menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan para pendeta dan apresiasi terhadap forum silaturahim yang telah mempertemukan mereka. “Kami merasa terkomunikasikan dengan baik oleh banyak elemen strategis komunitas Kristiani di Jawa Timur,” ungkap Khofifah.
Ia juga menekankan pentingnya membangun mutual understanding, yang nantinya akan melahirkan mutual trust dan mutual respect. “Inilah yang kami harapkan, hubungan yang saling menghormati dan mempercayai,” pungkasnya.