MAKLUMAT – Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Maluku H. B. Sirait memuji langkah PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). Subholding PT Pelabuhan Indonesia ini konsisten melakukan perbaikan di terminal peti kemas Ambon.
Sirait mengatakan penataan di terminal peti kemas (TPK) Ambon lebih bersih dan tertib. Hal ini mendorong bongkar muat lebih cepat dan mengedepankan keselamatan pekerja. Dia menyebut TPK Ambon sebelum transformasi seperti pasar. Di sekitar terminal penjual makanan bebas masuk. Begitu juga dengan lalu lalang orang yang tidak berkepentingan.
“Sebelum transformasi seperti zaman dulu. Semrawut dan tidak tertata. Banyak orang berjualan dan keluar-masuk terminal seenaknya,” kata Sirait dalam surat elektroniknya, Rabu (16/10/2024).
Menurutnya, transformasi ini mendorong penataan peti kemas di lapangan penumpukan pelabuhan lebih rapi. Begitu juga dengan layanan administrasi sudah berbasis daring (online). Cara ini memudahkan pengguna jasa mengurus administrasi lebih mudah dan cepat. Dampaknya, keluar-masuk peti kemas lebih cepat masuk.
Peremajaan alat
Sirait mengenang proses mencari peti kemas yang masih manual sebelum transformasi. Menurutnya, cara manual ini menyulitkan pencarian lokasi baik penyedia maupun pengguna jasa.
“Saya mengapresiasi langkah Pelindo yang memberikan pelatihan kepada petugas operasional, yang mayoritas pemuda Maluku. Mereka lebih cepat memahami operasional agar lebih baik,” lanjutnya.
Sirait berpesan kepada SPTP untuk memperhatikan kesiapan peralatan pelabuhan. Ia meminta agar peralatan perlu perbaikan jika perlu melakukan peremajaan. Permintaan ini tidak lepas dari percepatan layanan kepada pengguna jasa.
“Secara keseluruhan sudah sangat baik, tetapi alat harus selalu siap, jangan sampai pengguna jasa menunggu,” ucapnya.
Terapkan TOS
Terminal Head TPK Ambon Yandi Sofyan Hadi menyebut transformasi TPK Ambon masih berlangsung. Tahap pertama transformasi menyeragamkan standar operasional. Sebut saja penataan lapangan penumpukan, pelatihan petugas, hingga operasional berbasis planning and control.
“Aspek safety menjadi salah satu perhatian serius dalam proses transformasi. Bagaimana kami melakukan safety induction, menyiapkan standar minimal safety di terminal, sampai sterilisasi,” Yandi menjelaskan.
Transformasi TPK Ambon juga menyentuh aspek sistem untuk menunjang operasional terminal. Sejak 18 Agustus 2023, TPK Ambon telah mengimplementasikan terminal operation system (TOS) Nusantara.
TPK Ambon menjadi terminal ketiga di lingkungan SPTP yang menggunakan TOS Nusantara, setelah Tanjung Priok (IPC TPK) dan Terminal 1 TPK New Makassar.