MAKLUMAT – Israel telah melancarkan serangan udara ke ibu kota Iran, Teheran, Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 4.57 subuh waktu setempat.
Laporan ekslusif Warga Negara Indonesia (WNI) di Teheran, Iran, Agiel Laksamana Putra, ledakan terdengar di Udara berasal dari sistem pertahanan negeri para mullah itu, yang berhasil mencegat serangan Zionis.
“Serangan drone di beberapa titik pangkalan militer. Tapi serangannya meledak di udara karena ditangkis defense-nya Iran, jadi tidak ada serangan yang meledak sampai ke tanah,” katanya kepada Maklumat.ID, Sabtu (26/10/2024).
Mahasiswa di Ahlul Bayt International University, Teheran itu menyebut, situasi ibu kota saat ini masih kondusif dan aktivitas seperti biasa.
“Normal normal saja kondisi Tehran,” tandasnya.
Agiel juga menyebut, belum ada pemberitahuan maupun imbauan-imbauan khusus dari pemerintah Iran maupun pemerintah Indonesia melalui Kedubes RI di Teheran, terkait serangan tersebut.
“Belum ada kabar lanjutan (terkait imbauan pemerintah dan pihak berwenang),” ungkap Agiel.
Sementara itu, mahasiswa doktoral di Al Mustafa International University, Teheran, Syahrul Romadhon menyebut serangan Tel Aviv berhasil dicegat seluruhnya oleh sistem pertahanan Iran.
“Ketangkis semua,” ucapnya singkat, Sabtu (26/10/2024).
Israel Serang Ibu Kota Iran
Media Iran Pars Today melaporkan serangan terbatas Zionis Israel ke Teheran pada Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 4.57 subuh waktu setempat telah gagal.
“Berhasil digagalkan sistem pertahanan udara Iran. Suara ledakan akibat sistem pertahanan udara Iran menangkis serangan Israel terdengar. Kondisi normal seperti biasa di Tehran saat ini,” tulisnya.
Media tersebut juga melaporkan tidak ada informasi soal kebakaran ataupun ledakan akibat serang Israel di wilayah darat Teheran.
Situasi di ibu kota Iran itu juga terpantau masih normal.
“Normal, tidak ada laporan kebakaran atau ledakan rudal Israel, sampai saat ini, baik di kota atau pangkalan militer Iran,” lanjutnya.
Iran juga mengonfirmasi ledakan hebat dan gelombang serangan kedua dari Tel Aviv adalah informasi palsu.
“Berita soal ledakan hebat dan gelombang serangan kedua Israel, hoaks,” sebutnya.