22.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasKAI Ajak Pengusaha Tekan Emisi Karbon Melalui Green Logistics

KAI Ajak Pengusaha Tekan Emisi Karbon Melalui Green Logistics

PT KAI Logistik berkomitmen untuk memperkuat green logistic guna menekan emisi karbon. Foto: KAI Daop 8 Surabaya.

MAKLUMATPT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) memperkuat komitmennya dalam mengurangi emisi karbon, dengan mengajak pengusaha menerapkan green logistics yang lebih ramah lingkungan.

Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menyampaikan bahwa kereta api memiliki peran strategis mendukung green logistics. Menurutnya, kapasitas angkut kereta api bisa lebih besar dan efisien dibandingkan moda transportasi darat lainnya.

“Satu rangkaian KA Logistik mampu mengangkut hingga 30 gerbong datar. Jumlah ini setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton,” kata Fredi dalam keterangan resminya, Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, dengan beralih ke kereta api, pemerintah mendukung dalam menekan emisi gas buang. Di satu sisi, pelaku usaha berpartisipasi dalam menjaga infrastruktur, dengan mengurangi beban berlebih. Dengan demikian, biaya pemeliharaan jalan bisa lebih efisien.

Green logistics telah mendapat tanggapan positif dari para pelaku usaha. Hal ini tercermin dari peningkatan angkutan peti kemas. Hingga September 2024, KAI Logistik telah mengangkut 1,7 juta ton atau naik 14 persen (YoY). Sedangkan periode yang sama tahun lalu, KAI Logistik mengangkut 1,5 juta ton.

“Kenaikan ini mengindikasikan pelaku usaha semakin tertarik untuk beralih ke transportasi yang lebih berkelanjutan. Terutama untuk rute-rute strategis seperti Trans-Jawa,” Fredi menambahkan.

Menurunkan Peringkat Emisi Karbon

KAI Logistik akan terus mendorong green logistics. Harapannya menurunkan peringkat Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang karbon terbesar di dunia.

Pada tahun 2022, Indonesia menjadi negara penghasil emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ketujuh di dunia. Adapun total emisi mencapai 1,24 gigaton atau setara karbon dioksida (Gt CO2e).

Sektor transportasi menyumbang 159 juta ton CO2 atau sekitar 94,69 persen di antaranya berasal dari transportasi darat.

Shifting (peralihan) adalah langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon sektor transportasi. Sudah waktunya beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan,” pungkas Fredi.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer