23.1 C
Malang
Jumat, November 22, 2024
KilasTarget Swasembada Pangan 2028, Zulhas Dorong Penggunaan Inovasi Teknologi Pertanian

Target Swasembada Pangan 2028, Zulhas Dorong Penggunaan Inovasi Teknologi Pertanian

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)

MAKLUMAT – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pentingnya menggunakan inovasi teknologi pada sektor pertanian.

Menurutnya, penggunaan inovasi teknologi dapat menekan atau mengurangi kehilangan kuantitas (food loss) saat panen, misalnya pada padi.

Zulhas menyorot jika para petani masih menggunakan alat-alat tradisional untuk memanen padi, kemungkinan kehilangan kuantitas padi lebih besar.

Sebab itu, dia meminta agar penggunaan inovasi teknologi di sektor pertanian, utamanya padi, semakin gencar dan massif.

“Tentu saja inovasi teknologi harus didorong. Kalau pakai arit, food loss-nya bisa mencapai 10-15 persen, sedangkan dengan combine harvester (mesin panen padi) bisa di bawah 5 persen,” ujar Zulhas, saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024).

“Bayangkan, bisa hilang 10 persen jika tidak pakai alat. Jadi, alat seperti drone sangat penting,” sambungnya.

Manfaatkan Drone untuk Tebar Pupuk

Bukan hanya mesin panen, Zulhas menyebut, para petani juga bisa memanfaatkan teknologi drone untuk menebarkan pupuk agar lebih merata dan cepat.

Zulhas mencontohkan pada penggunaan inovasi teknologi greenhouse di Korea Selatan untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Di Korea sudah pakai teknik greenhouse, macam-macam lah ya, sehingga itu nggak tergantung musim, nggak tergantung panas (matahari), bisa dari lampu, dan memang inovasi teknologi itu harus,” kelakarnya.

Saat ini Indonesia baru mampu memproduksi beras secara nasional sekitar 31 juta ton. Jumlah tersebut belum bisa memenuhi atau mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Zulhas berharap, dengan penggunaan inovasi teknologi ke depan juga bisa menghasilkan bibit-bibit padi yang semakin bagus.

Dengan begitu, kata dia, produksi beras dalam negeri juga akan meningkat.

“Jadi kalau 10 persen saja, kita kan 31 juta ton, kalau 10 persen saja kan 3 juta, berarti kita bisa 34 juta ton,” sebutnya.

“Kalau 34 juta ton, kita nggak impor lagi. Jadi saya ke sini, apa sih problemnya pembibitan itu, kok tidak bisa lancar,” imbuh Zulhas.

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)

Target Swasembada Pangan 2028

Zulhas juga menyampaikan targetnya untuk mewujudkan swasembada pangan pada 2028 mendatang.

Dia menegaskan tekad untuk memperbaiki seluruh aspek terkait, mulai dari hulu hingga ke hilirnya.

“Ya, semua harus diperbaiki. Benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki, (alokasi) pupuk subsidi sudah ditingkatkan, dari 4,5 juta ton menjadi lebih dari 9 juta ton,” katanya.

“Semua harus kita benahi jika ingin hasil optimal,” tambah Zulhas.

Untuk mencapai swasembada pangan, menurut Zulhas, membutuhkan sinergi antar-kementerian dan lembaga terkait.

Ketua Umum PAN itu mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah menjalankan program cetak sawah, yang menurutnya berperan penting dalam mempercepat swasembada pangan.

“Tentu kita butuh upaya lebih besar lagi. Pak Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman) sudah luar biasa, membuka lahan sawah di Merauke dan Kalimantan Tengah,” ucapnya.

“Jadi, dari berbagai lini kita perbaiki, agar dalam waktu dekat bisa swasembada,” lanjut Zulhas.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer