MAKLUMAT – Ribuan kader Muslimat NU se-Jawa Timur menyatakan kesolidan mendukung duet Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak dalam Pilgub Jatim 2024.
Penegasan tersebut mereka nyatakan dalam silaturrahim PC dan PAC Muslimat NU se-Jawa Timur di Empire Palace, Surabaya, Kamis (7/11/2024).
Tak hanya menegaskan sikapnya untuk memilih Khofifah-Emil pada hari pemungutan suara 27 November 2024 mendatang, mereka juga siap menjadi garda terdepan dalam mengawal serta mengamankan suara di TPS nanti.
Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Nyai Hj Masruroh Wahid mengungkapkan, ribuan jamaah yang hadir berasal dari 43 cabang di seluruh Jawa Timur.
“Saya tidak mendahuli kehendak Allah, tapi kalau saya di tanya apakah Muslimat NU solid, saya jawab solid,” sebutnya.
“Di sini 43 cabang rawuh, kecuali Bawean karena kendala transportasi dan cuaca. Selain cabang, juga datang dari 702 PAC yang masing-masing mengirimkan dua orang perwakilan,” sambung Masruroh.
Dukungan Lahir dan Batin
Masruroh menegaskan, dukungan dari Muslimat NU adalah dukungan secara lahir dan batin.
Sehingga, kata dia, tidak hanya dukungan ke TPS, tapi juga memberikan dukungan berupa riyadhoh sebagai dukungan batin.
“Riyadhoh di lakukan dengan khataman yang tak pernah putus di masing-masing wilayah. Sehingga kita pastikan bahwa kita solid lahir dan batin,” katanya.
Menurut Masruroh, dukungan tersebut juga adalah sebagai bentuk ketaatan kepada pemimpin sebagaimana nasihat Khalifah Umar bin Khattab.
“Sesuai dawuh Sayyidina Umar mengatakan bahwa Islam tidak akan bisa jika tidak di kelola lewat jamaah dan organisasi,” terangnya.
“Organisasi tidak akan baik jika tidak dipimpin oleh pemimpin yang baik. Dan pemimpin gak akan memiliki makna jika tidak ditaati jamaahnya,” imbuh Masruroh.
Masruroh menilai, capaian prestasi Khofifah-Emil pada periode pertama membuatnya mantap dan tak ragu mendukung duet tersebut kembali memimpin Jawa Timur.
Lanjutkan Program Unggulan
Merespons dukungan tersebut, Cagub Jatim nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa berkomitmen melanjutkan program-program unggulan yang telah ia laksanakan pada periode pertama kepemimpinannya.
Antara lain, tunjangan kehormatan untuk imam masjid, tunjangan kehormatan untuk hafidz hafidzoh, hingga beasiswa untuk guru madrasah diniyah.
“Tunjangan kehormatan ini bahasa yang sangat Khofifah. Itu murni ide kami karena saat turun ke masyarakat di periode pertama, kami itu salatnya di mana saja ada masjid atau musalla kami singgah,” ungkap Khofifah.
“Di sana terkadang ada imam yang bacaan tajwidnya kurang, maka kami berinisiatif agar ketika menjabat kami berniat untuk memberikan tunjangan kehormatan bagi imam masjid yang di pinggir kampung, pesisir maupun di pegunungan,” lanjutnya.
“Syaratnya adalah bacaannya mau di tashih. Dan ini sudah terealisasi. Selama lima tahun sudah 70 an ribu imam masjid yang mendapat tunjangan kehormatan dari Pemprov Jatim,” terang perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Selain itu, kata Khofifah, ada juga tunjangan kehormatan bagi penghafal Alquran, yang juga sudah berjalan.
Kemudian, program beasiswa bagi guru madrasah diniyah, yang dalam lima tahun terakhir mencakup sebanyak 5683 guru madin dan santri pesantren.
Mereka mendapatkan beasiswa S1, S2 dan S3 dari Pemprov Jatim. “Semoga membawa manfaat dan barakah” tandas mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu.