MAKLUMAT — Erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berlangsung hingga Minggu (10/11), berdampak pada penutupan beberapa bandara di sekitar wilayah terdampak.
Untuk mengatasi gangguan ini, Kementerian Perhubungan bersama pihak terkait mengupayakan alternatif transportasi melalui jalur laut.
“Selama beberapa bandara berhenti sementara, angkutan laut menjadi alternatif, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Budi Rahardjo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (11/11).
Kementerian Perhubungan telah menyesuaikan rute kapal KM Egon yang biasanya melayani Waingapu-Lembar menjadi Labuan Bajo-Lembar. Kapal ini dijadwalkan tiba di Pelabuhan Lembar pada Senin (11/11) pukul 18.00 WITA, mengangkut 100 wisatawan dari Labuan Bajo.
Selain itu, kapal Ro-Ro Dharma Lautan di Labuan Bajo pada 11-12 November akan mendapat dispensasi penumpang sesuai kapasitas alat keselamatan yang tersedia. Rute pelayarann Labuan Bajo-Sape (Bima-NTB) juga dilayani kapal cepat. Penumpang diarahkan ke bandara terdekat yang beroperasi, seperti di Bima atau Lembar.
Untuk mendukung keselamatan, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Surabaya mengirimkan kapal patroli KNP Chundamani ke Bali pada Senin (11/11) dini hari, dengan waktu tempuh 30 jam menuju Labuan Bajo.
KSOP Labuan Bajo juga membuka Posko Kesiapan Transportasi Laut dan mengeluarkan pemberitahuan keselamatan setiap 4 jam melalui stasiun radio pantai.
Erupsi Gunung Lewatobi Laki Laki
Sementara itu, bandara di sekitar wilayah erupsi masih menyesuaikan dengan kondisi abu vulkanik. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu mencapai ketinggian 1.500 meter di atas puncak (sekitar 3.084 meter di atas permukaan laut) dan condong ke arah utara.
Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo 14.8 mm dan durasi 2 menit 15 detik. Per Senin (11/11) pukul 06.12, Airnav Indonesia mengumumkan status bandara terdampak. Bandara yang masih buka di antaranya Gewayantana Larantuka, Wunopito Lewoleba, Tambolaka, dan Waingapu.
Sementara itu, bandara yang tutup termasuk Internasional Komodo, Fransiskus Xaverius Seda, H. Hasan Ende, Soa, dan Frans Sales Lega.
“Jika Senin (11/11) penerbangan dari Labuan Bajo belum bisa dilakukan, rute KM Egon dapat kembali disesuaikan. Setelah tiba di Lembar, kapal ini akan berlayar kembali ke Labuan Bajo,” kata Budi.