MAKLUMAT – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung kelancaran pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Dia mengungkap, TNI bakal mengerahkan sekitar 157 ribu personel untuk mengamankan pelaksananaan Pilkada Serentak pada 7 November 2024 nanti.
“TNI akan mendukung pelaksanaan pengamanan sejumlah 157 ribu (personel),” ungkap Agus usai menghadiri giat doa bersama lintas agama di GOR Yudomo Praja Raksaka, Denpasar, Selasa (19/11/2024).
“Kami menyiapkan darat, laut, dan udara untuk mendukung pelaksanaan Pemilukada,” imbuhnya.
Doa Bersama untuk Pilkada Damai dan Aman
Lebih lanjut, melalui giat doa Bersama lintas agama tersebut, Agus berharap agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Bali, serta di seluruh wilayah Indonesia dapat berlangsung damai dan aman.
“Hari ini saya, Kapolri, dan seluruh elemen masyarakat di Bali telah melaksanakan doa bersama yang intinya untuk agar pelaksanaan pilkada berjalan dengan damai dan aman khususnya di Bali dan seluruh wilayah Indonesia,” terangnya.
Senada, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga berharap agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan aman dan lancar.
Sebab, kata dia, kelancaran Pilkada adalah modal dasar dan awal dalam melanjutkan pembangunan.
“Kami menyupport penuh dan kami doakan agar Pilkada Serentak semuanya bisa berjalan dengan aman, lancar dan baik,” ujar Sigit.
“Ini menjadi modal dasar bangsa kita, rakyat Bali (dan daerah lain), untuk melanjutkan pembangunan,” sambungnya.
Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Demokrasi
Tak hanya itu, Sigit juga menekankan pentingnya semangat persatuan dan kesatuan menjelang Pilkada Serentak 2024.
Menurut dia, persatuan dan kesatuan merupakan elemen penting dalam kehidupan berdemokrasi. Kendati berbeda sikap dan pilihan.
“Walaupun di dalam masing-masing pilihan selalu ada perbedaan, yang harus terus kita jaga adalah bagaimana menjaga semangat persatuan dan kesatuan karena itu yang paling utama dalam kehidupan demokrasi,” tandasnya.
Sigit menilai, demokrasi telah memberikan kebebasan masyarakat untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat, termasuk dalam menentukan pilihan.
Namun, dia mewanti-wanti agar masyarakat menempatkan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi dan golongan.
“Tentunya ada kebebasan berekspresi, berpendapat, menentukan suatu keputusan pilihan,” sebutnya.
“Namun, yang selalu kita dorong seluruh masyarakat selalu menempatkan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi dan kelompok,” pungkasnya.