MAKLUMAT – PT Terminal Teluk Lamong telah mencatat zero accident (nol kecelakaan kerja) selama 20.825.180 jam hingga Oktober 2024. Pada dasarnya capaian ini bukan sebagai prestasi, melainkan kewajiban setiap perusahaan.
Guna mendukung capaian itu, Terminal Teluk Lamong (TTL) memperkuat zero accident melalui safety awareness. Kegiatan ini menyasar tenaga kerja lasher untuk kegiatan pelayanan kapal peti kemas dan tenaga bantu curah kering (TBCK). Sedikitnya 259 mengikuti sosialisasi yang terbagi dalam tujuh grup.
Direktur Operasi dan Teknik TTL, Muhamad Syukur, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangatlah penting. Ia berharap seluruh pekerja mengetahui risiko di area kerja dan cara memitigasinya.
“Safety first dalam bekerja menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran operasional terminal. Kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman menjadi penyebab insiden,” jelasnya.
Insiden akibat tindakan tidak aman bisa menghambat operasional yang berujung kerugian perusahaan. Itu sebabnya dibutuhkan awareness yang baik untuk menekan risiko agar tidak terjadi insiden.
Kewajiban Pelaksanaan Safety Awareness
Seluruh peserta mendapatkan pengetahuan tentang peran dan kewajiban tenaga kerja lasher dan TBCK. Di dalam safety awareness ini seluruh pekerja memperoleh materi penting. Di antaranya keselamatan kerja, bahaya dan risiko di pelabuhan, penyebab kecelakaan kerja, serta contoh kasus terkait keselamatan di terminal.
Direktur Utama TTL, David Pandapotan Sirait, menegaskan bahwa keselamatan kerja untuk seluruh pekerja. Baik yang ada di tempat kerja, lingkungan, maupun keluarga di rumah.
“Safety first bukan slogan. Ini sudah menajdi perintah bagi seluruh pekerja. Lingkungan kerja yang aman akan memastikan pekerjaan berjalan dengan baik, dan pekerja bisa pulang dengan selamat,” David menjelaskan.