MAKLUMAT — Peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional (International Day for the Abolition of Slavery) menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman perbudakan modern, termasuk human trafficking (perdagangan manusia).
Dalam rangka itu, Khofifah Indar Parawansa menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencegah dan menangani kejahatan ini.
Sebagai informasi, peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional jatuh pada tanggal 2 Desember setiap tahunnya, berdasarkan ketetapan Majelis Umum PBB pada tahun 1995 atas dasar pertimbangan pengajuan dari Kelompok Kerja PBB tentang perbudakan tahun 1985 silam.
“Memerangi perdagangan orang adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus bersinergi, termasuk masyarakat yang diharapkan proaktif melaporkan kasus di lingkungan sekitar,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).
Pentingnya Edukasi Dan Pemberdayaan
Khofifah menekankan pentingnya edukasi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan perdagangan manusia. Menurutnya, modus yang sering digunakan pelaku, seperti janji pekerjaan dengan gaji besar, harus dikenali agar masyarakat tidak mudah terjebak.
Selain itu, pengawasan ketat terhadap jalur-jalur ilegal keluar masuk pekerja migran sangat diperlukan, disertai penindakan tegas terhadap pelaku kejahatan.
Khofifah juga menyoroti perlunya penguatan ekonomi keluarga, khususnya di pedesaan, untuk mengurangi kerentanan masyarakat terhadap eksploitasi. Pemberdayaan ekonomi dan peningkatan akses pendidikan menjadi solusi jangka panjang yang harus terus diupayakan.
Membangun Kesadaran Kolektif
Lebih lanjut, Khofifah menilai, ancaman perbudakan modern, seperti eksploitasi tenaga kerja, eksploitasi seksual, dan pernikahan paksa, masih menjadi persoalan serius.
Peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional harus menjadi panggilan bagi semua pihak untuk membangun kesadaran kolektif dan melakukan aksi nyata demi menghapus praktik tidak manusiawi ini.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengingatkan bahwa kemiskinan dan ketimpangan akses terhadap pekerjaan yang layak adalah akar masalah yang harus segera ditangani.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci utama untuk menciptakan perlindungan maksimal bagi kelompok rentan agar tidak terjerat dalam jaringan perdagangan manusia.
“Peringatan ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk bergerak bersama menciptakan masa depan tanpa perbudakan,” tandas Khofifah.
“Tingkatkan pengawasan, edukasi, dan pemberdayaan. Bersama kita bisa mengakhiri perbudakan modern,” pungkasnya.