22.1 C
Malang
Kamis, Desember 5, 2024
RagamGuyonan Haedar 'Suni' dan Abdul Mu'ti 'Sufi' di Malam Ramah Tamah Milad...

Guyonan Haedar ‘Suni’ dan Abdul Mu’ti ‘Sufi’ di Malam Ramah Tamah Milad Muhammadiyah

Gerakan Islam Berkemajuan
Peluncuran buku Gerakan Islam Berkemajuan karya Prof. Haedar Nashir di Hotel Harper, Kupang, Selasa (3/12) malam (WITA)

MAKLUMAT — Malam ramah tamah dalam rangka Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Hotel Harper, Kupang, Selasa (3/12/2024), menjadi ajang penuh makna sekaligus canda tawa. Salah satu momen istimewa adalah peluncuran buku Gerakan Islam Berkemajuan karya Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.

Buku setebal 750 halaman ini menawarkan gagasan mendalam tentang relevansi Muhammadiyah di era modern sekaligus harapannya untuk menjadi panutan global. “Buku ini merupakan refleksi dari perjalanan panjang Muhammadiyah menghadapi berbagai dinamika zaman,” ujar Haedar dalam sambutannya.

Namun, suasana formal berubah cair saat Prof. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, memberikan testimoni. Dengan gaya khasnya, ia membuka dengan ucapan selamat sebelum melontarkan guyonan yang langsung mengundang tawa.

“Saya dan Pak Haedar ini memang beda. Beliau itu serius, suka berpikir. Kalau saya, lebih santai. Kalau Pak Haedar itu ‘Suni’, suka nulis, saya ini ‘Sufi’, suka film,” ucap Mu’ti yang disambut gelak tawa tamu undangan.

Tak berhenti di situ, Mu’ti juga membandingkan gaya kepemimpinan mereka. “Pak Haedar selalu tenang dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Saya, sebaliknya, sering asal ceplas-ceplos. Tapi sejak jadi menteri, gaya guyon saya agak berkurang,” candanya, membuat suasana semakin hangat.

Mu’ti juga menyoroti perbedaan karya mereka. Jika Haedar menghasilkan buku serius seperti Gerakan Islam Berkemajuan, ia sendiri lebih akrab dengan buku humor seperti Guyon Waton: Lucu Bermutu ala Muhammadiyah. “Terima kasih kepada Pak Haedar yang selalu memberikan inspirasi luar biasa,” tambahnya.

Di penghujung testimoninya, Mu’ti menyampaikan penghargaan kepada Haedar yang ia anggap sebagai teladan. “Pak Haedar ini luar biasa. Beliau tidak hanya menginspirasi kami, tetapi juga umat. Kami berharap karya-karya beliau terus lahir untuk mencerahkan bangsa,” tutupnya penuh harap.

Malam itu bukan hanya tentang peluncuran buku, tetapi juga tentang kesederhanaan, kebersamaan, dan semangat saling menginspirasi di antara para tokoh Muhammadiyah.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer