25.8 C
Malang
Kamis, Desember 12, 2024

Khofifah dan Emil Terima Platinum Award dari Dubes Inggris, Apresiasi atas Kemitraan Inggris-Jatim

Penghargaan ini diserahkan dalam acara Reception and Awards Ceremony for the 75th Anniversary of UK-Indonesia Diplomatic Relations di Hutan Kota Plataran, Jakarta, Rabu (11/12/2024) malam.

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun; Ki Dalang Warseno Slenk Meninggal Dunia di PKU Muhammadiyah Solo

Dalang kondang Ki Warseno 'Slenk' meninggal dunia pada usia 59 tahun, Kamis (12/12/2024) pukul 04.30 WIB.

Libur Nataru ke Malang Selatan Terganggu; Kelok 9 Longsor Parah, JLS Putus Total

Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kelok Sembilan, di Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, putus total akibat tanahnya longsor setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
SosokHening Parlan Raih Planet Award: Inspirasi Gerakan Hijau dari Indonesia

Hening Parlan Raih Planet Award: Inspirasi Gerakan Hijau dari Indonesia

Hening Parlan
Hening Parlan meraih penghargaan dari Kedubes Inggris, Planet Award”. Foto:IST

MAKLUMAT – Jika ada sosok yang mampu menjembatani isu lingkungan dengan nilai-nilai lintas agama, Hening Purwati Parlan adalah jawabannya. Baru-baru ini, perempuan yang akrab disapa Bu Hening ini menerima penghargaan Planet Award dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Bukan penghargaan biasa, ini adalah simbol atas dedikasinya dalam menjaga bumi sekaligus memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Inggris. Sebagai Koordinator Nasional Green Faith Indonesia, Hening sudah lama dikenal aktif di berbagai gerakan lingkungan.

Hening Parlan
Duta Besar Inggris Dominic Jermey menyerahkan penghargaan kepada Hening Parlan, belum lama ini. Foto:IST

Ia juga punya peran penting di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, organisasi yang sering kali menjadi pionir aksi sosial berbasis keagamaan di Tanah Air. Apa yang membuatnya berbeda? Hening tak hanya fokus pada penyelamatan lingkungan, tapi juga menjadikan keberagaman sebagai fondasi gerakan.

“Ini bukan sekadar penghargaan untuk saya, tapi untuk kita semua. Gerakan lingkungan harus melibatkan semua pihak, lintas agama, budaya, dan sektor,” kata Hening dengan penuh semangat.

Salah satu inisiatif Hening yang mencuri perhatian adalah Eco Bhinneka. Program ini merangkul masyarakat di empat daerah berbeda—Pontianak, Ternate, Surakarta, dan Banyuwangi—untuk menciptakan kerukunan berbasis lingkungan. Pendekatannya sederhana tapi bermakna: menjaga bumi sekaligus merajut keberagaman.

“Lingkungan hidup adalah isu universal. Ini bukan tentang agama apa yang kita anut, tapi bagaimana kita, sebagai manusia, menjaga rumah bersama ini,” ujarnya.

Tak berhenti di sana, Hening juga menginisiasi program 1000 Cahaya. Fokusnya adalah mengurangi jejak karbon dengan mengajak komunitas Muhammadiyah beralih ke energi bersih. Dalam tiga tahun, gerakan ini menargetkan terciptanya 1.000 aksi nyata di sekolah, pesantren, masjid, dan komunitas lain.

“Bayangkan, setiap langkah kecil ini adalah cahaya untuk bumi kita. Jika semua bersatu, masa depan hijau itu bukan hanya mimpi,” tambahnya.

Dari Indonesia ke Dunia

Sebagai bagian dari GreenFaith, organisasi lintas iman berbasis di New York, Hening membawa suara Indonesia ke panggung global. Ia mendorong aksi Faith for Climate Action dan pelatihan lintas agama untuk keadilan iklim. “Kita butuh pendekatan holistik. Ini tentang energi, keberagaman, dan keadilan bagi semua makhluk hidup,” jelasnya.

Penghargaan Planet Award ini tak hanya mengakui kontribusinya, tetapi juga mengingatkan bahwa masa depan bumi ada di tangan kita semua. Hening Parlan adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari satu individu yang bertekad kuat.

“Jaga bumi, jaga masa depan. Semua bisa dimulai dari langkah kecil kita,” tutupnya penuh harap.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer