MAKLUMAT – Jika ada sosok yang mampu menjembatani isu lingkungan dengan nilai-nilai lintas agama, Hening Purwati Parlan adalah jawabannya. Baru-baru ini, perempuan yang akrab disapa Bu Hening ini menerima penghargaan Planet Award dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
Bukan penghargaan biasa, ini adalah simbol atas dedikasinya dalam menjaga bumi sekaligus memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Inggris. Sebagai Koordinator Nasional Green Faith Indonesia, Hening sudah lama dikenal aktif di berbagai gerakan lingkungan.
Ia juga punya peran penting di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, organisasi yang sering kali menjadi pionir aksi sosial berbasis keagamaan di Tanah Air. Apa yang membuatnya berbeda? Hening tak hanya fokus pada penyelamatan lingkungan, tapi juga menjadikan keberagaman sebagai fondasi gerakan.
“Ini bukan sekadar penghargaan untuk saya, tapi untuk kita semua. Gerakan lingkungan harus melibatkan semua pihak, lintas agama, budaya, dan sektor,” kata Hening dengan penuh semangat.
Salah satu inisiatif Hening yang mencuri perhatian adalah Eco Bhinneka. Program ini merangkul masyarakat di empat daerah berbeda—Pontianak, Ternate, Surakarta, dan Banyuwangi—untuk menciptakan kerukunan berbasis lingkungan. Pendekatannya sederhana tapi bermakna: menjaga bumi sekaligus merajut keberagaman.
“Lingkungan hidup adalah isu universal. Ini bukan tentang agama apa yang kita anut, tapi bagaimana kita, sebagai manusia, menjaga rumah bersama ini,” ujarnya.
Tak berhenti di sana, Hening juga menginisiasi program 1000 Cahaya. Fokusnya adalah mengurangi jejak karbon dengan mengajak komunitas Muhammadiyah beralih ke energi bersih. Dalam tiga tahun, gerakan ini menargetkan terciptanya 1.000 aksi nyata di sekolah, pesantren, masjid, dan komunitas lain.
“Bayangkan, setiap langkah kecil ini adalah cahaya untuk bumi kita. Jika semua bersatu, masa depan hijau itu bukan hanya mimpi,” tambahnya.
Dari Indonesia ke Dunia
Sebagai bagian dari GreenFaith, organisasi lintas iman berbasis di New York, Hening membawa suara Indonesia ke panggung global. Ia mendorong aksi Faith for Climate Action dan pelatihan lintas agama untuk keadilan iklim. “Kita butuh pendekatan holistik. Ini tentang energi, keberagaman, dan keadilan bagi semua makhluk hidup,” jelasnya.
Penghargaan Planet Award ini tak hanya mengakui kontribusinya, tetapi juga mengingatkan bahwa masa depan bumi ada di tangan kita semua. Hening Parlan adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari satu individu yang bertekad kuat.
“Jaga bumi, jaga masa depan. Semua bisa dimulai dari langkah kecil kita,” tutupnya penuh harap.