22.8 C
Malang
Rabu, Desember 18, 2024
KilasMuhammadiyah-Dubes AS Bertemu: Bahas Perdamaian Global dan Solusi Dua Negara

Muhammadiyah-Dubes AS Bertemu: Bahas Perdamaian Global dan Solusi Dua Negara

Dubes AS
Dubes AS Kamala Shirin Lakhdir (kiri) bertukar cinderamata dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (17/12). Foto:Muhammadiyah

MAKLUMAT — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (17/12). Pertemuan ini dihadiri sejumlah petinggi Muhammadiyah, antara lain Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Bendahara Umum Hilman Latief, serta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Izzul Muslimin.

Dubes AS Kamala Shirin Lakhdir datang bersama Konsul Politik David Muekhle, Frederick Hawkins, dan Politik Spesialis Aang Abu Bakar. Dalam suasana hangat, pertemuan ini membahas berbagai isu strategis, terutama tentang perdamaian dunia, termasuk konflik Israel-Palestina.

Haedar Nashir secara terbuka meminta perhatian AS terhadap persoalan kemerdekaan Palestina. Muhammadiyah, menurutnya, mendukung perdamaian untuk semua bangsa dengan menekankan solusi dua negara berdaulat bagi Israel dan Palestina.

“Kami berharap Amerika bisa memainkan perannya dalam menjaga hak asasi manusia dan perdamaian global. Konflik Israel-Palestina berdampak luas, bahkan hingga ke Indonesia dan kawasan ASEAN,” ujar Haedar dilansir laman Muhammadiyah.

Muhammadiyah, lanjutnya, telah aktif membantu penyintas konflik dengan mendirikan sekolah di Lebanon dan menyediakan beasiswa bagi anak-anak Palestina. Upaya ini tak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga membangun ketahanan jiwa dan harapan bagi generasi muda Palestina.

Meski konflik itu terjadi di Timur Tengah, getarannya terasa hingga Indonesia. Namun, Haedar menegaskan bahwa kerukunan bangsa Indonesia, termasuk antarumat beragama, masih terjaga dengan baik.

Dalam pertemuan itu, Haedar juga menyatakan keterbukaan Muhammadiyah untuk berbagi pengalaman tentang kemajemukan Indonesia. Sebagai organisasi yang bersifat inklusif, Muhammadiyah siap bekerja sama dengan berbagai pihak demi membangun perdamaian dan kemanusiaan.

Komitmen AS

Menanggapi hal ini, Dubes AS Kamala menegaskan komitmen AS terhadap solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Ia juga menyampaikan bahwa Amerika tengah mendorong gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan untuk wilayah konflik tersebut.

“Kami bekerja keras untuk mendukung gencatan senjata di Gaza. Perdamaian harus diupayakan bersama, tidak hanya oleh negara, tetapi juga organisasi non-pemerintah seperti Muhammadiyah yang memiliki peran besar,” ungkap Kamala.

Selain isu perdamaian, Kamala menyoroti tantangan baru yang muncul akibat keterhubungan manusia melalui media sosial. Menurutnya, media sosial dapat menjadi alat yang menyatukan, tetapi juga berpotensi memicu perpecahan.

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu turut membahas potensi kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Kami percaya, melalui kerja sama yang baik, perdamaian dan kemajuan dapat dicapai,” kata Dubes Kamala.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer