27.8 C
Malang
Senin, Desember 23, 2024
RagamTPA Dinar Nasyiah: Rumah Cinta untuk Generasi Kecil di Blitar

TPA Dinar Nasyiah: Rumah Cinta untuk Generasi Kecil di Blitar

TPA Dinar Nasyiah
Aktivitas anak-anak TPA Dinar Nasyiah. Mereka diajak bermain di lingkungan TPA Dinar Nasyiah. Foto:Instagram @tpadinarnasyiah

MAKLUMAT — Taman Pengasuhan Anak (TPA) Dinar Nasyiah di Jalan Bali Gang 2, Kota Blitar, bukan sekadar bangunan rumah mungil. Di balik dinding-dindingnya, tersimpan berbagai kisah penuh perjuangan dan harapan.

Di tempat ini, para orang tua yang sibuk dengan rutinitas kerja, suami istri yang berangkat ke kantor setiap pagi, dapat meninggalkan anak-anak mereka dengan rasa tenang. Sejak didirikan pada 2013, TPA ini terus menjadi ruang yang hangat, tempat para orang tua menitipkan sebagian kecil dari hati mereka—anak-anak yang harus dijaga sementara mereka berkejaran dengan waktu dan tanggung jawab di luar rumah.

Rumah ini dulunya berdiri di Jalan Veteran, berpindah sejenak ke Jalan Gili Silat, hingga akhirnya berlabuh di Jalan Bali Gang 2. Sebuah perjalanan yang mencerminkan komitmen untuk terus memberi.

Dalam sudut rumah itu, ada kulkas kecil yang setia menjaga ASI tetap segar. Kipas angin berputar pelan, menciptakan irama tenang di sela tidur siang anak-anak. Layanan antar-jemput bukan sekadar fasilitas, melainkan perpanjangan kasih sayang. Anak-anak pulang dalam keadaan bersih, harum, setelah mandi dan makan dua kali sehari. Sederhana? Mungkin. Tapi cinta memang sering tampak sederhana.

Menawarkan Fleksibilitas untuk Orang Tua

Para orang tua di Blitar—guru, ASN, tenaga medis—menemukan secercah solusi di sini. Dengan biaya mulai Rp350 ribu untuk 7 jam hingga Rp600 ribu untuk 10 jam per bulan, atau pilihan harian Rp50 ribu, Dinar Nasyiah menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari sekadar jasa: rasa tenang. Sebuah rasa yang sulit ditukar dengan angka.

Setiap pagi, tawa kecil anak-anak memenuhi udara. Mereka memulai hari dengan senam ringan, tubuh mungil mereka melentur dalam gerakan sederhana. Hari Jumat, mereka diajak berjalan-jalan, menyapa dunia luar dengan riang. Namun, aturan tetap ada. Anak-anak dengan penyakit menular harus beristirahat di rumah.

Meski begitu, ada kalanya orang tua tak jujur. Kepala TPA, Indah Palupi, masih mengingat betul saat seorang anak tiba-tiba kejang di tempat. “Orang tuanya bilang hanya demam biasa, tapi ternyata kondisinya memburuk di sini,” ujarnya. Beruntung, kerja sama dengan RSI Aminah memastikan anak itu mendapat pertolongan cepat.

Para Pengasuh: Sosok Ibu Kedua

Di balik dinamika ini, ada lima wanita yang menjadi penopang. Mereka bukan sekadar pengasuh, melainkan ibu kedua bagi anak-anak. Saat pagi, empat dari mereka bersiap, sementara satu lagi berjaga di sore hari. Bahkan H-1 Lebaran, saat sebagian besar orang sudah merayakan dengan keluarga, mereka tetap ada di TPA. Libur? Hanya Natal dan Tahun Baru, itu pun setelah diskusi panjang dengan wali murid.

Hari-hari mereka penuh warna. Ada tawa ceria, ada tangis yang menyayat saat anak-anak harus pergi—entah karena pindah rumah, kota, atau sekolah. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan terbesar. Dari belasan anak, hanya lima yang bertahan. Namun, roda waktu terus berputar. Kini, TPA kembali riuh oleh suara 18 anak yang menghidupkan ruang kecil itu.

Menyongsong Era Digital

Zaman berubah, dan TPA Dinar Nasyiah tak tinggal diam. Mereka hadir di dunia digital: Instagram, WhatsApp, Google Profile. Ulasan bintang lima menjadi bukti kepercayaan yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.

Sebagai bagian dari Badan Usaha Nasyiatul Aisyiah (BUANA), TPA ini bermimpi besar. Ketua PD NA Kota Blitar, Emi Triwijayanti, berbicara dengan penuh harap. Sambil menunggu bangunan permanen,  TPA Dinar Nasyiah mulai tahun 2025, pindah ke sebuah bangunan di dekat perguruan Muhammadiyah, Jalan Cokroaminoto, Kota Blitar.  “Kami ingin membangun gedung baru yang lebih representatif. Semoga diberi kelancaran,” ucapnya.

TPA Dinar Nasyiah bukan sekadar tempat penitipan anak. Ia adalah simbol perjuangan, cinta, dan harapan. Di balik dinding rumah kecil itu, ada impian besar yang terus menyala untuk generasi kecil Kota Blitar.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer