23.1 C
Malang
Minggu, Desember 22, 2024
KilasLima Prioritas Optimalisasi AI yang Bakal Dilakukan Menkomdigi Meutya Hafid

Lima Prioritas Optimalisasi AI yang Bakal Dilakukan Menkomdigi Meutya Hafid

Menkomdigi Meutya Hafid ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk 'Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum' yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (21/12/2024). (Foto: Ubay)
Menkomdigi Meutya Hafid ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum’ yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (21/12/2024). (Foto: Ubay)

MAKLUMAT – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memaparkan setidaknya lima prioritas vertical utama stategi artificial intelligence (AI) nasional, yang disebutnya sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi dan pemanfaatan teknologi di berbagai sektor penting.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum’ yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (21/12/2024).

Kelima prioritas AI yang ia maksud adalah mencakup pemanfaatan di sektor reformasi birokrasi, pendidikan talenta, layanan kesehatan, smart cities mobility (pengembangan kota pintar), hingga sektor keamanan pangan.

“Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit serta efisiensi dalam manajemen Rumah Sakit,” jelas Meutya.

Penggunaan dan Penerapan AI

Meutya menjelaskan, pada sektor layanan kesehatan bakal menerapkan model 4P, yakni prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal.

Menurutnya, model tersebut akan mampu meningkatkan kualitas layanan serta aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kemudian, pada sektor reformasi birokrasi, Metya berharap agar AI bisa menjadi semacam motor perubahan, menuju sistem birokrasi yang lebih transparan dan efisien.

Politisi Partai Golkar itu mengungkapkan, beberapa lembaga pemerintahan saat ini juga sudah mulai mengimplementasikan proses pengolahan data berbasis AI, yang mampu menunjukkan efisiensi waktu maupun biaya operasional secara signifikan.

“Selain itu di kuartal 2025, kami juga akan meluncurkan SPBE Digital sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian,” sebutnya.

“Di Kementerian Komdigi khususnya dalam melaksanakan pengawasan terhadap konten negatif juga sudah menggunakan artificial intelligence,” ungkap Meutya.

Meningkatkan Aksesibilitas

Selanjutnya, pada bidang pendidikan talenta, Meutya mengatakan, AI akan diterapkan melalui pembelajaran adiktif yang dirancang sesuai dengan kebutuhan individu.

Ia menyebut, salah satu metode yang telah ditetapkan adalah self-paced learning dengan micro skill.

Hal tersebut, kata Meutya, bakal memungkinkan masyarakat untuk bisa mengakses materi-materi pelatihan secara fleksibel dan mudah, hanya melalui platform online.

“Jadi ini juga salah satu prioritas strategi AI nasional adalah melahirkan talenta digital AI,” katanya.

“Kami yakin dan percaya bahwa ITB juga menjadi salah satu pelopor, nanti kami juga akan melihat beberapa lab-nya karena memang saat ini kebutuhan kita yang prioritas dan urgent sekali adalah memiliki talenta digital yang siap untuk teknologi AI,” imbuh Meutya.

Sedangkan pada sektor smart cities mobility, Meutya mengaku hal itu juga menjadi salah satu perhatian utama, khususnya terkait integrasi data dan pengelolaan lalu lintas berbasis AI. Ia berambisi untuk membangun kota-kota di ‘tier 2′ dan ‘tier 3′ untuk beranjak menjadi smart city.

“Pencapaian kota Bandung menjadi kota cerdas bahkan juga diakui oleh internasional,” contohnya.

“Untuk smart city ini juga kami sudah bekerjasama dengan ITB, karena kami tahu ITB melakukan pemeringkatan dan juga analisa terhadap kota-kota yang sudah menjalankan pelayanan berbasis digital,” imbuh Meutya.

Optimalisasi Sektor Pangan

Sementara pada sisi keamanan pangan, Meutya menegaskan bakal melakukan optimalisasi siklus hidup pangan dan pengelolaan lahan pertanian melalui prediksi iklim dan cuaca, proyeksi rantai pasok makanan dan logistik, hingga peningkatan kualitas benih dan panen untuk mendukung ketahanan gizi nasional.

“Kita melihat ini sektor yang perlu sekali menjadi topik hari ini, salah satu sektor yang kita ingin dorong dimana pengembangan pemanfaatan AI bisa diprioritaskan di awal,” kelakarnya.

“Tentu pada akhirnya, kita pahami bahwa AI akan terasa di segala lini, tapi kalau boleh kita memilih fokus dulu yang perlu disiapkan diantaranya adalah yang terkait dengan ketahanan gizi nasional,” tandas Meutya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer