MAKLUMAT – Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim, menegaskan tekad dan komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan kemakmuran yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung di Gedung Utama Auditorium PT Semen Tonasa 2, Bungoro, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad (22/12/2024).
“Muhammadiyah bertekad menjadikan negara kita al-balad al-makmur (negara yang makmur),” ujar Saad, mengutip tvMu pada Senin (23/12/2024).
Kemakmuran yang Merata dan Berkelanjutan
Saad menekankan bahwa kemakmuran yang ingin diwujudkan Muhammadiyah bersifat merata, tidak hanya untuk sebagian atau kelompok kecil. Ia menegaskan bahwa upaya ini akan dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan landasan keimanan serta ajaran kitab dan agama Allah SWT.
“Tidak bisa tidak. Harus wajib didasarkan pada konteks agama ini dan keimanan kita. Keberlanjutan kemakmuran itu tersimpul dalam doa saput jagat (QS Al-Baqarah ayat 201),” jelasnya.
“Inilah makmur yang berlanjut. Hanya ada satu jalan yakni dengan menerima Islam menjadi dasar kemakmuran,” imbuh Saad.
4 Indikator Kemakmuran
Saad juga menjelaskan bahwa indikator terwujudnya kemakmuran meliputi empat aspek utama, yakni sejahtera karena kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, ketenangan batin karena kehidupan yang damai dan tenteram, dinamika dengan adanya perkembangan dan kemajuan, serta bertahan lama.
Namun, ia menambahkan bahwa kemakmuran tidak selalu mencerminkan kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu, Muhammadiyah berfokus pada kemakmuran berbasis tauhid yang melahirkan keadilan.
Kemakmuran Dunia dan Akhirat
Lebih lanjut, mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menegaskan konteks kemakmuran yang terus diupayakan oleh Muhammadiyah, yakni al-ma’mur al-islamiyyu.
“Makmur yang ingin didatangkan oleh Muhammadiyah adalah al-ma’mur al-islamiyyu, yakni kemakmuran yang tidak hanya di dunia, tetapi juga berkelanjutan sampai akhirat nanti,” sebutnya.
Artinya, kemakmuran yang terbangun adalah wujud dari kebertauhidan, yang kemudian mampu melahirkan keadilan yang sebenar-benarnya.
“Kemakmuran yang akan kita buat harus berbasis pada agama (tauhid). Tauhid harus melahirkan keadilan. Dengan keadilan itulah ketika kemakmuran terwujud, maka keberlanjutannya jauh lebih penting,” pungkas Saad.