MAKLUMAT — Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menyambut optimistis peluncuran serentak yang menandai dimulainya program makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah se-Indonesia, Senin (6/1/2025).
Khofifah menilai, program makan bergizi gratis tersebut sangat strategis dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas. Selain itu, MBG juga mampu menekan angka malnutrisi di kalangan pelajar.
Hal itu, menurut Khofifah, adalah dalam rangka menuju visi dan cita-cita untuk Indonesia Emas 2045.
“Program MBG yang diluncurkan hari ini adalah bentuk niat baik pemerintah untuk mendorong pemenuhan gizi siswa dan santri,” ujar perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).
“Ini sangat penting karena gizi adalah hulu dari semua program peningkatan SDM Indonesia yang semakin maju ke depannya,” sambungnya.
Peluncuran MBG di Jawa Timur
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan terima kasih karena Jawa Timur menjadi salah satu wilayah uji coba pertama dan juga peluncuran program makan bergizi gratis.
Total terdapat sebanyak 30 dapur umum yang tersebar di 22 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang mendukung kelancaran peluncuran perdana program MBG tersebut.
Mulai dari di Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Kota Probolinggo, Kota Madiun, Tulungagung, Situbondo, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Magetan, Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, hingga Sumenep.
“Kami sangat bersyukur Jawa Timur dipercaya sebagai daerah percontohan. Ini menjadi tanggung jawab besar sekaligus kesempatan istimewa bagi Jatim karena mendapatkan manfaat besar dari jalannya program MBG,” terang Khofifah.
Sekadar informasi, program makan bergizi gratis menyasar seluruh siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah, serta kalangan pesantren.
Memunculkan Multiplier Effect
Tak hanya itu, Khofifah menilai implementasi program makan bergizi gratis bakal memunculkan multiplier effect yang signifikan bagi masyarakat setempat dan para pelaku UMKM.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena dalam pelaksanaan program MBG turut melibatkan UMKM dan masyarakat setempat sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur penyiapan dan pemasok.
Menurut Khofifah, hal tersebut akan mampu berdampak positif, utamanya dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
“Bahkan di beberapa daerah juga turut melibatkan komunitas ojek online sebagai pihak yang mengantar dari dapur penyiapan MBG di satuan pendidikan atau sekolah,” sebutnya.
“Maka insyaAllah semua pihak terlibat pasti mendapatkan manfaat ekonomi dalam penyuksesan program MBG ini,” tandas mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu.
Khofifah mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam menyukseskan program makan bergizi gratis tersebut. Hal itu sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan generasi bangsa.
Tahap Awal Makan Bergizi Gratis
Sebagai informasi, pada tahap awal implementasi MBG ini, terdapat 26 provinsi yang memulai secara serentak, termasuk Jawa Timur. Total sekitar 3 juta penerima manfaat di tahap awal ini dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 17 juta penerima manfaat di akhir tahun 2025 mendatang.
Selain Jawa Timur, program MBG juga mulai diimplementasikan per hari ini, Senin (6/1/2025) di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, serta Jawa Barat yang menjadi provinsi dengan lokasi SPPG atau dapur terbanyak (57 dapur).
Kemudian, makan bergizi gratis juga diluncurkan perdana di Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Selanjutnya, ada juga di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, hingga Gorontalo, Papua Barat, hingga Papua Selatan.