23.2 C
Malang
Kamis, Januari 9, 2025
KilasIndonesia Resmi Gabung BRICS, Pakar Unair Ragukan Manfaatnya

Indonesia Resmi Gabung BRICS, Pakar Unair Ragukan Manfaatnya

Logo BRICS/The OWP

MAKLUMAT – Dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra menilai bergabungnya Indonesia dengan BRICS belum memberi nilai manfaat. Menurutnya, Indonesia sudah bisa menjalin kerjasama ekonomi dengan negara-negara BRICS tanpa harus menjadi anggota penuh.

“Bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak membawa keuntungan yang jelas. Apalagi, BRICS terdiri atas negara-negara yang menjadi poros penantang dominasi ekonomi Barat. Kerjasama ini menempatkan Indonesia pada posisi sulit tanpa ada manfaat,” kata Radityo, mengutip laman resmi Unair.

Risiko Terhadap Hubungan Internasional

Ia juga mengingatkan bahwa bergabungnya Indonesia dalam BRICS membawa risiko. Sebagai organisasi yang beranggotakan sejumlah negara bertujuan untuk meningkatkan dominasi ekonomi global.

Menurut Radityo, tujuan ini membuat Indonesia lebih dekat dengan blok negara seperti China dan Rusia. Kedekatan ini berpotensi merusak hubungan dengan Barat.

“Bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS memberi sentimen negatif dari negara-negara Barat. Saya khawatir ada penilaian Indonesia condong China-Rusia,” ia menambahkan.

Belum Beri Nilai Manfaat

Dalam menjaga hubungan dengan kekuatan ekonomi, Indonesia perlu menjaga diversifikasi investor agar tidak bergantung pada satu negara.

Secara global, Radityo BRICS belum menunjukkan pengaruh signifikan terhadap eksistensi Indonesia. Ia berpendapat langkah ini lebih terkait dengan upaya Presiden Prabowo Subianto mendapatkan pengakuan sebagai pemimpin global. Meskipun ada risiko hubungan dengan Barat.

“Oleh karena itu, Indonesia harus berhati-hati dalam setiap langkah global. Perlu memperkuat kerja sama dengan AS dan Uni Eropa, sebagai penyeimbang. Jika tidak, Indonesia bisa menghadapi konsekuensi yang sangat mahal,” ia memungkasi.

spot_img

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer