23.2 C
Malang
Sabtu, Januari 18, 2025

Kemenko PMK Tingkatkan Koordinasi Antar-Kementerian, Waspadai Flu Burung

Kemenko PMK terus mewaspadai penyebaran flu burung di dalam negeri sebagai akibat peningkatan virus H5N1 yang terus menyebar.
KilasSambut Gencatan Senjata, Muhammadiyah Harap Pemerintah Lebih Aktif Dukung Kemerdekaan Palestina

Sambut Gencatan Senjata, Muhammadiyah Harap Pemerintah Lebih Aktif Dukung Kemerdekaan Palestina

Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A Mughni. (Foto:Muhammadiyah)
Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A Mughni. (Foto:Muhammadiyah)

MAKLUMAT — PP Muhammadiyah menyambut bahagia tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Gaza, setelah 460 hari alias lebih dari setahun lamanya berkonflik.

“Kami menyambut gembira gencatan senjata itu, karena menjadi peluang untuk perdamaian dan kemaslahatan rakyat Gaza secara keseluruhan dan juga Palestina secara keseluruhan,” ujar Ketua PP Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni, Kamis (16/1/2025).

Syafiq menekankan, kesepakatan gencatan senjata yang tercapai harus digarisbawahi agar bersungguh-sungguh untuk menghentikan kekerasan terhadap rakyat Palestina, dan mengupayakan perdamaian.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel itu meminta agar pihak Israel betul-betul dan bersungguh-sungguh dalam menaati kesepakatan gencatan senjata yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025 nanti. Ia mengingatkan bahwa banyak kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak, yang justru batal dan dilanggar oleh Negeri Bintang Daud itu.

“Dan kadang kesepakatan-kesepakatan multilateral pun dilanggar oleh Israel,” ungkap Syafiq.

Mendorong Perdamaian dan Kemerdekaan Palestina

Lebih lanjut, Syafiq mengaku, di tengah skeptisisme dunia internasional terhadap perdamaian di Palestina, namun Muhammadiyah maupun negara-negara di dunia menaruh harapan besar dalam mendukung serta mendorong terciptanya perdamaian.

Dunia internasional, khususnya Amerika Serikat (AS), selama ini kerap menjadi kunci atas ketidakadilan dan penindasan yang terjadi, serta ketidakjelasan nasib Palestina. Muhammadiyah berharap, AS mengurangi keterlibatannya yang sering kali kian memperumit proses kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.

Selain itu, Muhammadiyah berharap agar pemerintah Indonesia dapat terlibat lebih aktif dan lebih kuat dalam mendorong perjuangan dan proses kemerdekaan Palestina, serta mendukung Palestina sebagai anggota sah dari PBB.

Tak hanya itu, Syafiq menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya diam dalam upaya membangun resiliensi bagi rakyat Palestina, bukan hanya dalam menghadapi serangan dari luar, tetapi juga dalam mengatasi tantangan internal. Ia menandaskan harus ada perdamaian dan persatuan di internalnya.

“Secara internal di kalangan bangsa Palestina sendiri harus ada perdamaian dan persatuan sikap untuk isu Palestina dan Israel ini,” tandas Syafiq.

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer