21.6 C
Malang
Minggu, Januari 19, 2025

Kemenko PMK Tingkatkan Koordinasi Antar-Kementerian, Waspadai Flu Burung

Kemenko PMK terus mewaspadai penyebaran flu burung di dalam negeri sebagai akibat peningkatan virus H5N1 yang terus menyebar.
KilasKepala SDM 6 Surabaya Sebut Peran Penting Orang Tua Jika Pembatasan Penggunaan...

Kepala SDM 6 Surabaya Sebut Peran Penting Orang Tua Jika Pembatasan Penggunaan Medsos Diterapkan

Kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya, Munahar. (Foto:IST)
Kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya, Munahar. (Foto:IST)

MAKLUMAT — Kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya, Munahar, mendukung rencana pembatasan penggunaan media sosial (medsos) ataupun gawai (gadget) sebagai langkah untuk menghindari dampak negatif yang kian mengkhawatirkan dan berpotensi merusak generasi bangsa.

“Pembatasan penggunaan gadget bagi anak-anak sangat penting untuk menghindari dampak negatif. Di antara dampak negatif gadget adalah ketergantungan pada anak, gangguan kesehatan mental, kurangnya interaksi sosial, dan pengaruh buruk pada perkembangan kognitif, serta risiko keamanan jasmani dan ruhani mereka,” katanya kepada Maklumat.ID, Sabtu (18/1/2025).

Berdasarkan sejumlah survei, Munahar mengungkapkan bahwa anak-anak sebagian besar telah terpapar konten-konten negatif yang bertebaran di medsos, yang bisa mereka akses melalui gawai mereka dengan mudah, misalnya konten-konten yang menjurus pada pornografi.

“Jika kita melakukan survei pada anak, apakah pernah menonton pornografi? Rata-rata dari mereka menjawab pernah nonton, bahkan anak usia sekolah dasar. Padahal, jika pornografi tersebut sering dilihat anak-anak, maka dampaknya adalah akan terjadi kerusakan pada otak bagian prefrontal cortex (PFC). Di mana, otak bagian ini adalah pengendali atau rem, supaya anak tidak berperilaku rusak,” jelasnya.

Bagaimana Agar Efektif?

Lebih lanjut, munahar berpendapat aturan pembatasan tersebut bakal bisa berjalan efektif jika pemerintah benar-benar bisa membuat dan menerapkan regulasi yang jelas dan konsisten. “Bahkan saya juga termasuk yang sepakat bahwa anak di bawah 18 tahun tidak diberikan fasilitas gadget tersebut,” tandasnya.

“Orang tua (harus) terlibat aktif dalam pengawasan dan edukasi, pendidikan tentang bahaya gadget berlebihan dimasukkan ke kurikulum, alternatif aktivitas positif disediakan,” sambung Munahar.

Munahar menjelaskan sejumlah langkah untuk melakukan edukasi dan sosialisasi dalam penerapan pembatasan penggunaan medsos ataupun gadget. Antara lain pendidikan untuk orang tua tentang bahaya gadget yang  berlebihan, mengatur batasan waktu penggunaan gadget, membuat peraturan penggunaan gadget di rumah, mengawasi aktivitas online anak, mendorong aktivitas fisik dan sosial, serta kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah dan masyarakat.

“(Kemudian) punishment (atau) mungkin bahasa yang tepat adalah konsekuensi logis jika anak melanggar, misalnya tidak diijinkan menggunakan gadget lagi jika tidak mengikuti peraturan yang dibuat yakni terkait pembatasan penggunaan gadget,” terang Munahar.

“Intinya, saya sepakat jika penggunaan gadget pada anak dibatasi, supaya mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” pungkas pria yang juga menjabat Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jawa Timur itu.

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer