MAKLUMAT — Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur kembali berduka. Organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah itu kehilangan salah satu tokoh seniornya, Ramanda Yusman, yang tutup usia saat menjalankan tugas untuk melatih Jaya Melati 1 Kwartir Cabang (Kwarcab) Arjasa Kangean, Sumenep, pada Selasa (28/1/2025).
Yusman meninggal dunia pada usia 61 tahun dan 8 bulan. Berdasarkan surat keterangan kematian nomor 470/27/325/102/2025 yang diterbitkan Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Sumenep, ia menderita kadar gula tinggi yang mengakibatkan sesak nafas.
Mengenal Sosok Ramanda Yusman
Nama Yusman bukanlah nama yang asing di telinga warga Muhammadiyah Jawa Timur, khususnya bagi para kader gerakan kepanduan HW. Pria kelahiran Bojonegoro, 15 Mei 1963 itu tergabung dalam Korps Pelatih HW Jawa Timur. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan HW.
Sebagai seorang pelatih, Yusman juga dikenal sebagai sosok yang telah malang melintang dan berpengalaman melatih di banyak kegiatan kaderisasi maupun aktivitas-aktivitas kepanduan yang digelar HW di berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan secara nasional.
Menurut kesaksian para kader HW, Yusman adalah sosok yang juga sangat loyal dan berdedikasi tinggi dalam berjuang dan mengabdi. Bahkan, menurut Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) HW Jawa Timur, Fathurrahim Syuhadi, Yusman enggan menerima uang trasportasi di setiap ia menjalankan tugasnya. “Jiwa beliau HW sejati. Bahkan beliau tidak mau diberi transport saat melatih HW,” tegas Fathurrahim.
“Beliau sangat energik sekali dan tidak pernah mengeluh. Sangat Luman atau suka memberi. Untuk keperluan organisasi tidak pernah hitung-hitungan,” imbuh pria asal Lamongan itu.
Yusman, yang juga merupakan Bendahara Pengajian Ahad Pagi Bojonegoro itu, juga dikenang sebagai sosok kader sejati yang sangat mengayomi terhadap kader-kader muda agar aktif dan berjuang di Persyarikatan Muhammadiyah.
Kiprah Yusman di HW serta di Persyarikatan Muhammadiyah sudah sangat panjang. Ia tercatat pernah menjabat di Kwartir Daerah (Kwarda) HW Bojonegoro, bahkan ia pernah menjabat sebagai Ketua Kwarwil HW Jawa Timur, tepatnya pada periode 2011-2016 silam. Yusman juga merupakan pengurus Lembaga Pengembangan Haji Umroh (LPHU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro.
Pria yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai seorang guru Muhammadiyah itu berpulang ke rahmatullah meninggalkan seorang istri yang juga merupakan guru TK, dua putri, serta dua cucu dari anak pertamanya.
Selamat jalan Ramanda Yusman, perjuangan gigih serta teladan yang engkau berikan akan terus menyala dan kami akan lanjutkan!