MAKLUMAT — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah bencana yang terjadi hingga pekan terakhir Januari 2025, didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan angin kencang. Peristiwa tersebut berdampak signifikan terhadap masyarakat dan menyebabkan kerugian materiil.
Hingga Sabtu (1/2) pukul 07.00 WIB, BNPB terus memantau perkembangan situasi dan upaya penanganan darurat di berbagai daerah. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari laman BNPB melaporkan bahwa banjir bandang melanda Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, pada Kamis (30/1) pukul 16.00 Wita.
Hujan lebat dan angin kencang menyebabkan 478 kepala keluarga (KK) atau 1.483 jiwa terdampak. Hingga Jumat malam (31/1), genangan belum sepenuhnya surut, meskipun tidak ada laporan korban jiwa.
Di wilayah NTB lainnya, banjir rob terjadi di Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, berdampak pada 100 KK serta menyebabkan tanggul jebol di dua titik. Saat ini, air telah surut dan warga bergotong royong membersihkan material sisa banjir serta membangun tanggul darurat.
Banjir melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/1) dan Selasa (28/1), menggenangi 27 desa di enam kecamatan dengan total terdampak 7.151 KK pada kejadian pertama dan 5.585 KK pada kejadian berikutnya. Genangan masih bertahan di beberapa titik, terutama di Kecamatan Winongan.
Bencana di Jawa Barat
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, angin kencang menerjang dua desa di Kecamatan Megamendung dan Caringin pada Rabu (28/1) malam. Sebanyak 13 KK atau 44 jiwa terdampak, dengan tujuh rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Warga telah mulai memperbaiki rumah yang rusak, terutama bagian atap.
Di Kabupaten Bandung, banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang berdampak pada 2.586 KK (7.298 jiwa) dan menyebabkan 40 KK (91 jiwa) mengungsi. Saat ini, genangan telah surut dan akses jalan kembali bisa dilalui.
Provinsi Riau juga terdampak banjir di sejumlah kabupaten. Di Rokan Hulu, genangan telah surut setelah sebelumnya berdampak pada 1.332 KK (5.328 jiwa). Sementara itu, di Rokan Hilir, 500 KK (892 jiwa) masih terdampak banjir dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Kondisi serupa terjadi di Siak (852 KK), Pekanbaru (108 KK), Kampar (4.704 KK), Pelalawan (2.856 KK), Indragiri Hulu (491 KK), dan Kuantan Singingi (389 KK).
Banjir di Kalimantan Barat masih terjadi di beberapa titik. Di Kabupaten Sanggau, sebanyak 4.055 KK masih terdampak. Kabupaten Kubu Raya mencatat 9.601 KK (33.366 jiwa) terdampak dengan ketinggian air 50–300 cm. Kabupaten Sambas mengalami dampak terparah dengan 13.811 KK (44.881 jiwa) terdampak dan dua korban jiwa. Banjir juga terjadi di Landak (11.105 KK), Mempawah (5.537 KK), dan Kota Singkawang (4.998 KK).
BNPB Salurkan Bantuan
Menanggapi situasi tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, meninjau langsung penanganan darurat di Pontianak dan Kubu Raya.
BNPB juga menyalurkan bantuan dana siap pakai (DSP) dan logistik, termasuk perahu karet, pompa air, serta kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak.Lima kabupaten di Kalbar menerima total bantuan Rp2,3 miliar.
Di Jawa Tengah, banjir melanda Kabupaten Batang, berdampak pada 575 KK dengan 50 jiwa mengungsi. Banjir di Kendal mengakibatkan satu korban jiwa dan 2.296 KK terdampak, sementara genangan masih terjadi di beberapa titik. Kabupaten Grobogan mencatat dampak pada 18.930 KK, dengan sejumlah warga masih mengungsi di Balai Desa Baturagung.
Di Kabupaten Demak, banjir berdampak pada 4.919 KK (12.870 jiwa), dengan tujuh desa masih tergenang air setinggi 20–40 cm. BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi.
Puncak Musim Hujan
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi puncak musim hujan. Peringatan dini cuaca menunjukkan potensi hujan lebat di Kepulauan Riau, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua dalam beberapa hari ke depan.
BNPB mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko bencana.***