MAKLUMAT — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih untuk segera turun langsung meninjau korban banjir bandang di Bima, utamanya di wilayah Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi.
Sekertaris DPD IMM NTB Bidang Hikmah, Harmoko, menyebut peristiwa banji bandang di Ambalawi dan Wera, akibat intensitas dan curah hujan yang tinggi, menyebabkan sejumlah bencana seperti tanah longsor, kerusakan akses jalan, sejumlah rumah dan bangunan lain rusak, menghancurkan lahan pertanian, hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
Harmoko mendesak Pj Gubernur NTB, Hasanuddin, untuk bertindak cepat mengatasi musibah tersebut dan membantu para korban. Selain itu, ia juga meminta agar pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih dalam Pilkada 2024, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri, untuk ikut turun secara langsung meninjau lokasi-lokasi yang hancur akibat musibah tersebut serta membersamai perjuangan masyarakat yang terdampak.
Menurut Harmoko, saat ini masyarakat di Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi membutuhkan kehadiran sosok pemimpin di tengah-tengah mereka, yang bisa memberikan sentuhan dan dukungan atas duka yang sedang dihadapi. Kehadiran sosok pemimpin di tengah-tengah penderitaan masyarakat, menurut dia, dapat meringankan rasa ketakutan dan trauma yang dihadapi.
“Momentum seperti ini kepala daerah, utamanya Gubernur dan Wakil Gubernur NTB harus turun secara langsung ke masyarakat untuk memberikan dukungan moral maupun bantuan materi. Sebab dengan kehadiran pemimpin di tengah musibah yang dihadapi oleh rakyat akan membantu meringankan beban dan duka mereka. Di sisi lain hal itu memberikan citra politik yang baik,” kelakarnya kepada Maklumat.ID, Senin (3/2/2025).
Lebih lanjut, Harmoko mengingatkan bahwa seorang pemimpin wajib hadir dan turun langsung untuk meninjau lokasi dan korban, di setiap peristiwa bencana, apalagi yang sampai memakan korban jiwa. Ia menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas pelayanan publik, maka pemimpin harus hadir membersamai masyarakat.
Harmoko juga menyorot soal citra dan kepercayaan publik terhadap sosok pemimpin belakangan ini, yang menurutnya sedang mengalami tren yang negatif atau penurunan. Hal itu, menurutnya, akibat komunikasi yang kurang bagus kepada rakyat. Maka, kehadiran pemimpin dalam momen-momen seperti ini menjadi sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Belakangan ini kepercayaan publik terhadap pemimpin mengalami tren penurunan disebabkan gaya komunikasi politik terhadap rakyat cenderung feodal, hal seperti ini harus diubah dan diberikan contoh yang baik oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, karena gaya komunikasi feodal itu tidak sesuai dengan karakter masyarakat awam,” tegasnya.
Harmoko lantas mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB, khususnya di Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir susulan. Sebab, kata dia, berdasarkan prakiraan cuaca diprediksi curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.