MAKLUMAT – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat deflasi bulanan pada Januari 2025 sebesar 0,54 persen. Pemicu deflasi tak lepas dari pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari lalu.
Pemberian diskon ini memicu deflasi untuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil negatif sebesar 1,13 persen. Padahal pemerintah telah melakukan penyesuaian harga BBM per 1 Januari 2025.
Sementara kelompok makanan, minuman, dan, tembakau dan perawatan pribadi dan jasa lainnya memicu inflasi tahunan (y-on-y) pada Januari 2025. Adapun komoditas utama penyumbang inflasi adalah emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, cabai rawit, dan beras.
Telur Ayam Ras Tekan Inflasi
Namun demikian, kebutuhan pokok seperti telur ayam ras mengalami penurunan harga setelah selesainya liburan Natal dan Tahun Baru. Padahal, telur ayam ras sempat memberi kontribusi inflasi bulanan pada Desember 2024 silam.
“Adapun kelompok makanan, minuman dan tembakau yang berkontribusi pada deflasi adalah tomat, timun, dan dan bawang merah,” kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli, dalam keterangan resminya.
Libur panjang pada akhir Januari lalu memberi andil pada inflasi 0,71 persen untuk sektor transportasi yang menyebabkan inflasi kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,42 persen. Serta kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran yang memberi andil 2,26 persen.
“Sepanjang Januari 2025 terjadi beberapa peristiwa yang memengaruhi inflasi di Jawa Timur. Sebut saja kenaikan harga emas dunia mendorong inflasi pada komoditas emas perhiasan,” kata Zulkipli.
Musim Hujan Pukul Panen Cabai
Musim penghujan menyebabkan produktivitas cabai turun di beberapa wilayah, dan menyulitkan distribusi serta menyebabkan cabai lebih cepat membusuk. Di satu sisi, Nganjuk dan Kabupaten Probolinggo mengalami masa panen bawang merah.
Namun demikian, deflasi m-t-m Januari 2025 di Jatim masih lebih baik dibandingkan nasional, yang mencapai 0,76 persen.
Dari 38 kota/kabupaten di Jatim, inflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi sebesar 1,72 persen, sedangkan inflasi teerendah di Kota Kediri dengan 0,54 persen.