
MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bakal segera meneken Peraturan Pemerintah (PP) untuk memerangi praktik-praktik judi online (judol) di Indonesia, yang semakin menjamur dan meresahkan masyarakat.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, usai menghadap Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (17/2/2025).
“Salah satu langkah yang akan diambil (pemerintah) dalam waktu dekat adalah mengeluarkan aturan, kemungkinan bentuknya PP (Peraturan Pemerintah), yang mungkin mengatur lebih tegas lagi mengenai upaya kita melawan judi online,” ujarnya.
Blokir Jutaan Situs Judi Online pada 2024
Lebih lanjut, Meutya mengungkapkan bahwa pihaknya sampai saat ini telah memblokir lebih dari satu juta situs terkait dengan judi online. Meski begitu, ia mengaku bahwa hal tersebut tidak bisa serta-merta memberantas praktik haram itu.
Menurut Meutya, untuk memberantas praktik judi online yang kian meresahkan masyarakat, maka diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak. Tak hanya judi online, ia juga menyorot soal konten-konten negatif yang membahayakan anak-anak.
“Tentu Komdigi telah menerapkan sistem, nanti para platform diharapkan juga patuh dan berkolaborasi. Kalau ada konten yang terkait dengan pornografi anak atau judi online, maka mereka diwajibkan untuk melakukan take down dalam waktu secepatnya,” tandas politikus Partai Golkar itu.
Lebih dari 1.900 Tersangka Sepanjang 2024
Sebelumnya, diketahui sebanyak 1.918 tersangka terkait kasus judi online telah ditangkap kepolisian sepanjang tahun 2024, mulai dari para pemain, operator, hingga para bandar judi online.
Tidak hanya dijerat dengan pasal perjudian, para tersangka tersebut juga dikenakan pasal terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Yang berperan sebagai bandar, admin, operator, telemarketing, endorse, pengepul, hingga pemain,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada akhir tahun lalu.