22.9 C
Malang
Senin, Februari 24, 2025
KilasPelindo Blak-blakan Soal Pertumbuhan Ekspor di Jawa Tengah

Pelindo Blak-blakan Soal Pertumbuhan Ekspor di Jawa Tengah

SPTP berencana memperluas container yard dan menambah quay container crane di TPK Semarang. Foto: dok.SPTP

MAKLUMATArus peti kemas di Terminal Petikemas (TPK) Semarang melalui Pelabuhan Tanjung Emas sepanjang tahun 2024 mencapai 895.904 TEU’s. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 15 persen dari tahun 2023 yang tercapai 781.841 TEU’s.

Pertumbuhan yang signifikan ini mendorong Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) berencana melakukan penataan terminal untuk mengoptimalkan kapasitas. Sebab, pda tahun 2020 lalu, realisasi peti kemas di TPK Semarang mencapai 717.062 TEU’s.

“Di tahun 2025 ini, SPTP berencana mengoperasikan dermaga samudera sepanjang 150 meter untuk mendukung tambatan kapal di TPK Semarang,” kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra, Kamis (20/2/2025).

Perkuat dengan Dua HMC

SPTP berencana memperkuat dermaga tersebut dengan dua unit alat jenis harbor mobile crane (HMC) untuk kegiatan bongkar muat. Termasuk melakukan penyiapan lapangan penumpukan tambahan untuk peti kemas.

“Untuk jangka panjangnya, SPTP berencana mendatangkan alat bongkar muat baru jenis quay container crane pada triwulan kedua 2026 mendatang. Quay container crane adalah alat untuk mengangkat peti kemas dari kapal ke truk atau sebaliknya) yang tiba pada,” ia menambahkan.

Selain itu, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia ini berencana meninggikan dermaga dan lapangan penumpukan di area TPK Semarang. Langkah ini tak lepas dari prediksi arus peti kemas di TPK Semarang bisa mencapai 1,2 juta TEU’s pada 2029 mendatang.

Perluas Lapangan Penumpukan

“Arus peti kemas di Semarang terus tumbuh. Ini tak lepas dari industri yang juga tumbuh di wilayah Jawa Tengah. Itu sebabnya, kami perlu menata terminal agar kapasitas tetap memadai dan TPK Semarang dapat memberikan pelayanan maksimal,” imbuhnya.

Upaya penataan ini untuk menghindari terjadinya kongesti di TPK Semarang baik dari sisi laut (kesiapan tambatan) maupun dari sisi darat (penumpukan peti kemas). Perseroan saat ini tengah mempersiapkan segala kelengkapan penunjang agar operasional berada pada koridor tata kelola yang baik.

Produk Furnitur Dorong Ekspor

Menurut data dari PT Pelindo Terminal Petikemas, arus peti kemas TPK Semarang tahun lalu terdiri atas peti kemas luar negeri 766.914 TEU’s dan peti kemas domestik sebanyak 128.990 TEU’s. Arus peti kemas luar negeri tumbuh 13 persen dari sebelumnya (y-o-y), sementara arus peti kemas dalam negeri tumbuh 24 persen.

“Jika melihat catatan TPK Semarang antara peti kemas ekspor dan impor hampir seimbang. Peti kemas ekspor 385.224 TEU’s dan peti kemas impor 381.689 TEU’s,” urainya.

Peningkatan ekspor produk furnitur dari Jawa Tengah mendominasi peti kemas ekspor. Tercatat peti kemas tujuan Amerika Serikat mendominasi dengan 26 persen, disusul Jerman 21 persen, China 15 persen, dan Taiwan 14 persen.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer