MAKLUMAT — Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Musywil) V di Fave Hotel Sidoarjo, Ahad (23/2/2025). Seluruh perwakilan Fokal IMM Daerah se-Jawa Timur hadir dan memadati venue.
Ketua Panitia Musywil V Fokal IMM Jawa Timur, Solikh Al-Huda, mengungkapkan bahwa selain agenda regenerasi kepemimpinan dan konsolidasi organisasi, juga akan ada penganugerahan penghargaan kepada sejumlah sosok yang dinilai telah berjasa dan berperan bagi perkembangan IMM Jawa Timur.
Ketua Korwil Fokal IMM Jawa Timur, Suli Da’im, mengakui bahwa selama ini, hingga Musywil terselenggara lima kali, Fokal IMM masih belum mampu berjalan secara tertib organisasi maupun administrasi. “Ya karena kira semangatnya selama ini kan semangatnya untuk berkumpul saja,” ujarnya.
Sebab itu, dengan perkembangan para Fokal IMM Jawa Timur yang telah mampu berdiaspora di berbagai lini, maka harus dilakukan penataan yang lebih serius. Ia menegaskan, hal itu juga dalam rangka mendampingi dan mengawal para kader IMM yang memiliki potensi di berbagai sektor.
“Fokal IMM Jawa Timur ini sekarang sudah lengkap di berbagai lini. Di politik juga hampir semua parpol ada alumni-alumni IMM. Tapi potensi untuk itu belum maksimal. Maka kita harus mulai lakukan penataan lagi,” tandas Suli.
“Kita harus mulai mengonsolidasikan ini semua, sehingga ada tujuan dan sasaran yang jelas. Untuk mengawal dan mengantarkan adik-adik kita ini. Bukan sekadar ruang untuk berkumpul-kumpul dan ngopi-ngopi saja,” sambung pria yang juga menjabat anggota Komisi E DPRD Jatim itu.
Lebih lanjut, Suli menandaskan bahwa agenda Musywil Fokal IMM Jawa Timur bukan sekadar ajang regenerasi kepemimpinan yang asal memilih pengurus. “Jangan cuma siapa yang mau jadi pengurus, tapi harus mau ngurusi (mengurus) juga adik-adiknya di IMM,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Jatim, Sulthon Amien, berpesan agar di mana pun kader-kader dan alumni IMM berdiaspora, maka harus tetap membawa nilai-nilai dan menjaga marwah Muhammadiyah.
“Ruh gerakan Muhammadiyah harus nempel pada diri kader-kader. Boleh lah berdiaspora di mana-mana, tapi itu jangan sampai ditanggalkan, nilai-nilai dan marwah Muhammadiyah harus dipegang teguh,” sebutnya.
“Tidak boleh ada ceritanya kader-kader muh diviralkan, kasus ini, itu. Marwah Muhammadiyah harus dijaga, di mana pun maka apa yang bisa dikontribusikan. Bukan karena sudah berdiaspora malah tergerus nilai-nilai ke-Muhammadiyah-annya,” imbuh Sulthon.
Ia menegaskan bahwa Fokal IMM harus mampu menunjukkan diri berbeda dengan organisasi-organisasi lain, yang ketika berdiaspora malah terbawa iklimnya. Maka, Fokal IMM justru sebaliknya harus memberi warna dan kontribusi yang positif dengan berlandaskan pada nilai-nilai dan marwah Muhammadiyah.
“Tunjukkan bahwa Fokal IMM itu berbeda dengan yang lainnya, berdiaspora di mana-mana, tapi tetap memegang teguh nilai-nilai dan dakwah Islam, nilai-nilai dan marwah Muhammadiyah,” tegasnya.
Sekadar informasi, sejumlah tokoh turut hadir dalam Musywil V Fokal IMM Jawa Timur. Antara lain, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Sulthon Amien, Anggota DPR RI Ahmad Labib, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Abdul Azis Alimul Hidayat, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nur Subeki, serta Sekretaris Umum MUI Kota Malang Ir Baroni.
Hadir juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang juga Ketua Umum Kornas Fokal IMM Ma’mun Murid Al-Barbasy, Ketua KPU Jatim 2019-2024 Choirul Anam, Komisioner Lembaga Sensor Film (LSF) RI 2019-2024 Mukayat Al-Amin, hingga Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah yang juga Komisaris PT Angkasa Pura Hotel Najih Prastiyo, serta banyak lagi.
