21.2 C
Malang
Selasa, Februari 25, 2025

Wow! Wisudawan Terbaik UMM Pendiri Startup

Salah satu mahasiswa UMM yang diwisuda pada 25 Februari ini terdapat sosok luar biasa, yakni Chief Operating Officer DARI, sebuah startup berbasis metaverse.
KilasBuldozer Israel Hancurkan Kamp Pengungsi Jenin, Ribuan Warga Mengungsi

Buldozer Israel Hancurkan Kamp Pengungsi Jenin, Ribuan Warga Mengungsi

Kendaraan lapis baja Israel melaju melewati kamp Jenin untuk pengungsi Palestina di Tepi Barat pada 24 Februari 2025.Foto:SS Arab News

MAKLUMATBuldozer Israel terus menghancurkan sebagian besar area Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat, menyisakan lorong-lorong kosong yang dulunya padat permukiman.

Operasi militer ini memaksa lebih dari 40.000 warga Palestina meninggalkan rumah mereka di Jenin dan kota terdekat, Tulkarm. Kondisi ini terjadi sejak pasukan Israel melancarkan serangan usai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

“Jenin adalah pengulangan dari apa yang terjadi di Jabalia,” ujar Basheer Matahen, melansir Arab News, Selasa (25/2/2025), juru bicara Kota Jenin, merujuk pada kamp pengungsi di Gaza Utara yang sebelumnya dihancurkan pasukan Israel. “Kamp tersebut kini tidak lagi layak huni.”

Menurut Matahen, sedikitnya 12 buldozer dikerahkan untuk meratakan rumah-rumah. Infrastruktur di kamp selama ini menjadi tempat tinggal para keturunan pengungsi Palestina sejak perang tahun 1948, yang dikenal sebagai Nakba atau bencana bagi warga Palestina. Tim teknik militer Israel juga terlihat menyiapkan fasilitas untuk tinggal jangka panjang, termasuk membawa tangki air dan generator ke area seluas hampir satu hektare.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan pasukannya untuk “tinggal jangka panjang” di wilayah tersebut. Ia menyatakan bahwa kamp-kamp pengungsi telah dibersihkan untuk tahun mendatang dan penduduk tidak akan diizinkan kembali.

Operasi Militer Terbesar

Operasi militer di Tepi Barat bagian utara ini menjadi salah satu yang terbesar sejak Intifada Kedua lebih dari 20 tahun lalu. Beberapa brigade pasukan Israel dikerahkan dengan dukungan pesawat nirawak, helikopter, dan tank tempur berat—yang untuk pertama kalinya kembali digunakan setelah puluhan tahun.

“Terjadi evakuasi penduduk secara besar-besaran dan terus-menerus, terutama di Kamp Nur Shams dekat Tulkarm dan Jenin,” kata Michael Milshtein, mantan pejabat intelijen militer Israel yang kini mengepalai Forum Studi Palestina di Moshe Dayan Center.

Israel beralasan bahwa operasi ini bertujuan memberantas kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang disebut mengakar di kamp-kamp pengungsian. Namun, warga Palestina menilai langkah tersebut sebagai upaya pemindahan penduduk secara permanen dengan menghancurkan rumah-rumah dan memutus akses terhadap kehidupan sehari-hari.

“Israel ingin menghapus kamp-kamp beserta ingatan tentangnya, baik secara moral maupun fisik,” kata Hassan Al-Katib (85), warga Kamp Jenin yang terpaksa meninggalkan rumah beserta seluruh harta bendanya.

UNRWA Dilarang Beroperasi

Di tengah krisis pengungsian yang terus meluas, Israel juga melarang Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di Jenin. Pemerintah Israel memerintahkan penutupan kantor UNRWA di Yerusalem Timur dan membatasi aktivitas kemanusiaan di kawasan konflik.

Juru bicara UNRWA, Juliette Touma, menyatakan bahwa para pengungsi tetap memiliki status perlindungan internasional, terlepas dari lokasi mereka.

Sementara itu, Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyebut operasi militer di Tepi Barat sebagai upaya sistematis untuk menggusur warga Palestina, mirip dengan strategi yang digunakan Israel di Gaza.

“Kami menuntut pemerintah Amerika Serikat untuk mendesak Israel menghentikan agresi ini dan mengizinkan penduduk kembali ke rumah mereka,” tegas Nabil.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar membantah bahwa operasi ini bertujuan mengosongkan wilayah secara permanen. Ia menyatakan bahwa tindakan militer murni untuk memberantas kelompok teroris yang dianggap mengancam keamanan Israel.

Namun, bagi warga Palestina, kehancuran kamp pengungsian oleh buldozer Israel menjadi bukti nyata bahwa upaya pemindahan paksa sedang berlangsung, meninggalkan luka mendalam di tengah konflik yang terus berlanjut.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer