22.3 C
Malang
Senin, Maret 10, 2025
KilasKop Des Merah Putih Dapat Investasi Rp3-5 Miliar, Dorong Ekonomi Desa Berbasis...

Kop Des Merah Putih Dapat Investasi Rp3-5 Miliar, Dorong Ekonomi Desa Berbasis Komoditas Unggulan

Koperasi Desa
Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi menjelaskan rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Foto:Kemenkop

MAKLUMAT – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mendorong percepatan pembentukan 70 ribu Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih sebagai upaya memperkuat perekonomian desa. Melalui koperasi ini, potensi unggulan di berbagai daerah diharapkan dapat dikonsolidasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi menegaskan, koperasi memiliki peran strategis dalam mengelola sumber daya desa, terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi di 66.002 desa di Indonesia.

“Banyak komoditas unggulan lokal yang bisa dikembangkan melalui koperasi, mulai dari sektor peternakan, perikanan, hingga pariwisata. Ini dapat menggerakkan perekonomian daerah secara lebih efektif,” kata Zabadi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Ekonomi Desa Jawa Timur 2025 di Surabaya, Minggu (9/3).

Dalam pertemuan yang dihadiri bupati dan wali kota se-Jawa Timur itu, Zabadi menekankan pentingnya identifikasi komoditas unggulan di tiap desa. Dengan adanya koperasi, pengelolaan usaha masyarakat bisa lebih terstruktur dan terintegrasi.

Simpul Ekonomi Desa

Pemerintah optimistis Kop Des Merah Putih akan menjadi simpul ekonomi yang berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di pedesaan. Untuk itu, koperasi tidak hanya berfokus pada sektor produksi, tetapi juga mencakup berbagai unit usaha, seperti gerai sembako, apotek desa, koperasi simpan pinjam, klinik desa, hingga fasilitas penyimpanan hasil panen (cold storage).

Dalam implementasinya, Kemenkop akan menggandeng pemerintah daerah serta melibatkan generasi muda untuk mendorong ekosistem perkoperasian yang berkelanjutan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait, serta peran aktif pemda dan masyarakat,” ujar Zabadi melansir laman kemenkop.

Pembentukan koperasi ini akan dilakukan melalui tiga skema utama. Pertama, mendirikan koperasi baru bagi desa yang belum memiliki koperasi. Kedua, mengembangkan koperasi yang sudah ada agar lebih aktif dan produktif. Ketiga, merevitalisasi koperasi yang tidak lagi beroperasi agar kembali berfungsi.

Dukungan Anggaran

Pemerintah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk setiap Kop Des Merah Putih. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan fasilitas koperasi di desa, termasuk pembangunan kantor koperasi, gerai sembako, unit simpan pinjam, serta layanan kesehatan dan logistik.

Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus menyebutkan, dana tersebut bisa diakses melalui dana desa. Namun, mengingat keterbatasan anggaran desa, pemerintah tengah menyiapkan skema alternatif guna memastikan pembiayaan program ini berjalan optimal.

“Koperasi adalah bagian integral dari strategi pemerintah dalam membangun ekonomi nasional, terutama di pedesaan,” kata Panel kepada wartawan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sebanyak 13,01 juta jiwa dari total 24,06 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia tinggal di desa. Dengan penguatan koperasi, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan potensi ekonomi desa secara lebih merata.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. “Koperasi menjadi milik masyarakat desa, dan pertumbuhan investasi di desa akan semakin kuat dengan adanya koperasi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menilai keberadaan Kop Des Merah Putih perlu disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. “Penting bagi kita untuk mendorong keunggulan lokal yang ada agar masyarakat desa bisa melihat peluang dan berpartisipasi aktif,” katanya.

Pemerintah berharap program Kop Des Merah Putih dapat menjadi model pengembangan ekonomi berbasis masyarakat yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi nasional dari desa.***

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer