
MAKLUMAT — Rabu pagi (12/3/2025), SMPN 1 Komodo menerima kunjungan istimewa dari seorang ‘guru’ yang datang langsung dari Jakarta. Sosok tersebut adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.
Di tengah agenda kunjungannya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 11-12 Maret, Abdul Mu’ti meluangkan waktu untuk ‘mengajar’ sebelum kembali ke Jakarta. Sekolah tersebut terletak di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kedatangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengejutkan para siswa dan guru yang tengah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Dengan ramah, ia menyapa mereka dan bertanya mengenai mata pelajaran yang sedang dipelajari saat itu.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen memasuki kelas VII B yang tengah belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Materi yang sedang dibahas adalah tentang status sosial dan peran sosial, topik yang menarik perhatian Menteri Mu’ti.
Pria kelahiran 2 September 1968 itu pun melontarkan pertanyaan kepada para siswa, “Apa perbedaan status sosial dan peran sosial? Bisa sebutkan contoh status sosial yang kalian ketahui?”
Dengan penuh antusiasme, para siswa menjawab secara bergantian. Mereka menyebutkan bahwa status sosial dalam masyarakat meliputi Bupati, Kepala Desa, Lurah, serta Ketua RT/RW. Sementara itu, di lingkungan sekolah terdapat status sosial seperti guru dan kepala sekolah. Beberapa siswa juga menyebutkan ayah, ibu, dan anak sebagai bagian dari status sosial dalam keluarga.
Abdul Mu’ti kemudian menjelaskan bahwa setiap individu memiliki status sosial yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Ia menambahkan bahwa setiap status sosial membawa peran yang berbeda pula.
“Jika Bupati dan Kepala Sekolah memiliki peran sebagai pemimpin, lalu apa peran anak-anak?” tanyanya. Serempak, para siswa menjawab, “Belajar dan membantu orang tua.”
Tersenyum mendengar jawaban tersebut, Mendikdasmen pun berpesan agar para siswa selalu giat belajar agar menjadi anak yang hebat. Ia juga mengingatkan agar mereka tidak merasa rendah diri karena berasal dari daerah tertentu atau karena kondisi ekonomi serta profesi orang tua.
Mendikdasmen pun berpesan kepada para siswa, “Jika kalian ingin menjadi anak yang luar biasa di masa depan, biasakanlah 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.”
Tujuh kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, berpartisipasi dalam kehidupan sosial, serta tidur tepat waktu.
Menteri Mu’ti menekankan bahwa semua ilmu memiliki manfaat untuk masa depan, sehingga penting bagi siswa untuk terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru. Ia juga mengingatkan bahwa setelah pulang sekolah, mereka dapat bermain dengan teman, berolahraga, berkunjung ke rumah tetangga, belajar menerima tamu, dan menjenguk orang sakit.
Di akhir pertemuan, Abdul Mu’ti menanyakan kepada para siswa apakah mereka sudah mendapatkan makan siang bergizi. “Sudah, Pak. Enak,” jawab mereka serempak, dengan harapan agar program tersebut terus berlanjut.
_____
Penulis: Humas Kemendikdasmen RI | Editor: Habib Muzaki