
MAKLUMAT – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. menghadiri peringatan Nuzulul Quran 1446 Hijriah yang digelar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Senin (17/3/2025).
Ia memberikan tausiyah dalam acara yang mengangkat tema ‘Al-Quran dan Pembentukan Karakter Unggul Bangsa’. Pada kesempatan itu, Brian mengisahkan cerita sosok inspiratif Sulaiman Al Rajhi, yang merupakan pendiri Al Rajhi Bank di Arab Saudi.
“Sebagaimana kita pahami bersama, Bulan Ramadan adalah bulan yang mendorong kita untuk semakin giat berbuat kebaikan kepada sesama. Kita meyakini bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan sejatinya kembali kepada diri kita sendiri,” ujar Brian dalam membuka tausiyahnya.
Mengutip hadis riwayat Muslim yang berbunyi, “Barang siapa yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat.” Brian menegaskan bahwa kebaikan memiliki kekuatan luar biasa dalam kehidupan manusia.
“Jika kita menghadapi kesulitan dalam hidup, mungkin kita kurang berbuat baik atau kurang mempermudah urusan orang lain. Oleh karena itu, membantu sesama, termasuk dengan zakat dan sedekah, menjadi amalan yang harus kita mudahkan dan biasakan,” jelasnya.
Kisah Inspiratif Sulaiman Al Rajhi
Lebih lanjut, Brian membagikan kisah inspiratif Sulaiman Al Rajhi, pendiri Al Rajhi Bank di Arab Saudi, yang berasal dari keluarga miskin dan memiliki kebiasaan mengunjungi para gurunya setiap tahun sebagai bentuk penghormatan.
Sebab itu, menurut Guru Besar Intitut Teknologi Bandung (ITB) itu berpendapat bahwa guru memiliki peran yang sangat luar biasa, karena ilmu yang diberikannya akan terus mengalir.
“Peran guru sangat luar biasa. Amal yang mereka tanamkan melalui ilmu akan terus mengalir. Bayangkan seorang guru yang setiap tahun meluluskan 100 murid, dalam sepuluh tahun ia telah meluluskan 1.000 orang. Jika semua murid itu berbuat baik, maka pahala bagi sang guru akan terus mengalir tanpa putus,” paparnya.
Brian mengisahkan, salah satu guru Al Rajhi pernah membantunya dengan memberi uang 30 real agar dapat mengikuti perjalanan darmawisata sekolah. Bertahun-tahun kemudian, setelah sukses, Al Rajhi membalas kebaikan gurunya dengan mengajaknya makan di restoran mewah dan menghadiahkan sebuah rumah beserta fasilitasnya.
Dari kisah tersebut, Brian menekankan pentingnya berbuat baik dengan tulus dan tidak menghitung-hitung balasannya. “Bagaimana seorang guru berbuat baik dengan ikhlas, dan hasilnya baru ia terima bertahun-tahun kemudian, bahkan ketika ia sudah lupa. Jangan pernah ragu dalam berbuat kebaikan. Allah pasti mencatat dan membalas kebaikan kita, baik di dunia maupun di akhirat,” pesan Brian.
Ia berharap, kisah dari Al Rajhi tersebut dapat menjadi pengingat bagi semua orang untuk terus menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk berbuat kebaikan kepada sesama,” pungkas Brian.