22.4 C
Malang
Rabu, Maret 26, 2025
RamadanPerempuan Sedang Haid Juga Bisa Berburu Lailatul Qadar, Ini Caranya

Perempuan Sedang Haid Juga Bisa Berburu Lailatul Qadar, Ini Caranya

Perempuan sedang haid juga bisa berburu Lailatul Qodar. Foto:Canva/Edi P

MAKLUMAT — Banyak perempuan bertanya-tanya di penghujung Ramadan. Apakah perempuan sedang haid atau nifas tetap bisa meraih keutamaan Lailatul Qadar? Sebagian orang menganggap kondisi ini sebagai penghalang, mengingat larangan salat dan puasa. Namun, peluang mendapatkan keberkahan malam istimewa ini tetap terbuka lebar.

Seorang ulama, Adh-Dhahhak, pernah ditanya oleh Juwaibir mengenai kesempatan perempuan haid, nifas, musafir, hingga orang yang tertidur dalam meraih keutamaan Lailatul Qadar. Jawabannya, yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’iful Ma’arif, memberikan perspektif yang lebih luas.

“Setiap orang yang amalnya diterima oleh Allah akan diberi bagian dari Lailatul Qadar,” demikian pendapat Adh-Dhahhak.

Ibadah di Luar Salat dan Puasa

Pernyataan ini memberi harapan bagi mereka yang tidak bisa menjalankan ibadah wajib seperti salat atau puasa. Sebab, keberkahan malam tersebut tidak bergantung pada bentuk ibadah tertentu, melainkan pada penerimaan amal oleh Allah. Melansir laman Muhammadiyah, berikut sejumlah amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut malam istimewa itu:

1. Memperbanyak Istighfar

Menghidupkan malam 10 hari terakhir Ramadan dianjurkan, salah satunya dengan memperbanyak istighfar. Bacaan Sayyidul Istighfar menjadi salah satu doa yang dianjurkan, terutama pada waktu sahur.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum sore, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari).

2. Bersedekah

Sedekah menjadi amalan yang dapat dilakukan siapa saja, termasuk perempuan yang sedang haid dan nifas. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya. Dan Dialah sebaik-baik Pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39).

3. Membaca atau Mendengarkan Al-Qur’an

Meskipun tidak diperkenankan menyentuh mushaf secara langsung, perempuan haid dan nifas tetap bisa membaca atau mendengarkan Al-Qur’an melalui aplikasi atau rekaman. Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Pelajarilah Al-Qur’an ini, karena kalian akan diganjar dengan membacanya. Setiap hurufnya mengandung 10 kebaikan.” (Riwayat Ad-Darimi).

4. Berzikir

Zikir menjadi ibadah yang ringan di lisan, tetapi memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seseorang yang mengucapkan ‘La ilaha illallah, Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah’, melainkan dosa-dosanya dihapus meski sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad).

5. Berdoa

Doa menjadi amalan utama pada Lailatul Qadar. Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai doa yang dianjurkan, dan beliau menjawab:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).

6. Membantu Sesama

Meringankan beban orang lain, seperti menyiapkan hidangan berbuka atau membantu pekerjaan rumah tangga, juga menjadi bagian dari ibadah. Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani).

Lailatul Qadar adalah anugerah bagi setiap muslim yang berikhtiar mendekatkan diri kepada Allah. Perempuan yang sedang haid atau nifas tetap memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kemuliaan malam tersebut melalui berbagai amalan yang dapat dilakukan. Dengan hati yang ikhlas dan penuh harapan, malam seribu bulan tetap bisa diraih oleh siapa saja.***

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer