22.4 C
Malang
Rabu, Maret 26, 2025
KilasUpaya Serius Tekan Angka Stunting, Pemkab Sumenep Bentuk TPPS

Upaya Serius Tekan Angka Stunting, Pemkab Sumenep Bentuk TPPS

Kampanye cegah stunting. (Ilustrasi: Kemkes RI)
Kampanye cegah stunting. (Ilustrasi: Kemkes RI)

MAKLUMAT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengumumkan pembentukan tim khusus sebagai upaya untuk menekan angka stunting di daerah paling timur di Pulau Madura itu.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep, Ida Winarti, menyampaikan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

“Tim khusus yang kami bentuk dan bertugas untuk menekan kasus stunting adalah TPPS atau Tim Percepatan Penurunan Stunting,” kata Ida, dilansir dari Antara pada Ahad (23/3/2025).

Ida menjelaskan, tim tersebut nantinya akan bertugas dan diberikan wewenang untuk melakukan pemantauan, pendampingan, dan penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang cukup. Tim juga rutin melakukan evaluasi atas kinerja di lapangan, termasuk juga hambatan-hambatan serta kendala yang ditemui.

“TPPS ini bukan hanya dari unsur dinas kesehatan saja, tetapi juga gabungan dari institusi lain, karena kami menganggap bahwa penurunan kasus stunting ini membutuhkan keterlibatan semua pihak,” terangnya.

Pembentukan TPPS dan Cakupannya

Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa pembentukan TPPS itu akan diambil dari sejumlah institusi. Antara lain berasal dari Kantor Urusan Agama (KUA), Penyuluh Program Keluarga Berencana (KB), Ketua TP-PKK Desa/Kelurahan, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Pendamping Desa, Bidan Koordinator, Kader Pembangunan Manusia, hingga Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Ia menjelaskan, TPPS yang dibentuk tersebut akan bergerak memantau pelaksanaan program di masing-masing kecamatan, baik di daerah daratan Sumenep, maupun di wilayah kepulauan.

Tak hanya itu, Ida mengungkapkan bahwa sejumlah kecamatan telah melakukan program evaluasi. “Hingga 21 Maret 2025 ini, program evaluasi telah dilakukan di tujuh kecamatan, yakni di Kecamatan Batuan, Lenteng, Kota Sumenep, Ganding, Talango, Batuputih, dan Batang-Batang,” jelasnya.

Melalui pembentukan tim khusus tersebut, Ida berharap dapat menekan angka kasus stunting di Kabupaten Sumenep.

Lokus Stunting di Sumenep

Sebelumnya, DKP2KB Pemkab Sumenep mengungkapkan sebanyak 15 desa menjadi lokus stunting di daerah tersebut. Di antaranya adalah Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan; Desa Serah Barat, Kecamatan Bluto; Desa Aeng Tongtong dan Pagar Batu, Kecamatan Saronggi; Desa Galis Kecamatan Giligenting; Desa Banarsep Barat, Kecamatan Lenteng; dan Desa Medelan, Kecamatan Lenteng.

Kemudian, ada Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk; Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk; Desa Banraas, Kecamatan Dungkek; Desa Lapak Laok, Kecamatan Dungkek; Desa Tambak Sari, Kecamatan Rubaru; Desa Bates, Kecamatan Dasuk; Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batuputih; serta Desa Kombang, Kecamatan Talango.

“Saat ini perhatian kami dari Dinas Kesehatan dan tim khusus pada 15 desa yang menjadi lokus stunting ini,” tandas Ida.

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer