
MAKLUMAT – Bandara Internasional Juanda telah melayani 192 ribu penumpang hingga H-6 atau Rabu (26/3/2025). Dari jumlah tersebut terpantau penumpang turun lebih mendominasi, yakni dengan 112.640 atau berkontribusi 58 persen.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir menjelaskan jumlah penumpang harian rata-rata 39 ribu, selama lima hari posko angkutan lebaran.
“Jumlah penumpang tertinggi pada H-7 atau 24 April, yang mencapai 40.565. Sedangkan pada H-6 (Selasa, 23 Maret) tercatat 42.091 penumpang di Bandara Internasional Juanda. Trafik penumpang tertinggi masih di kedatangan,” jelas Muhammad Tohir.
Ia memperkirakan arus mudik bakal mencapai puncak pada 29 Maret atau H-2. Hanya saja Tohir belum bisa memperkirakan jumlah penumpang yang terpantau pada puncak arus mudik.
Antisipasi Bandara Juanda
Sejalan dengan itu, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi. Sebut saja edukasi penggunaan self-check in ataupun web-check in untuk masing-masing maskapai. Bandara Internasional Juanda telah memiliki 83 check in counter dan 15 ruang tunggu yang luas untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Hingga H-7, realisasi 12 extra flight dengan rincian 10 di antaranya rute dari dan menuju Bali, sedangkan dua sisanya dari dan tujuan Jakarta.
“Untuk lima rute penerbangan domestik normal terbanyak pada periode libur lebaran tahun ini dari Surabaya tujuan Jakarta, Makasar, Bali, Balikpapan dan Banjarmasin,” terang Tohir.
Momen jelang libur lebaran tahun ini, China Southern berkesempatan membuka rute Juanda-Guangzhou sejak 21 Maret lalu. Airline ini membuka penerbangan langsung empat kali dalam sepekan dengan pesawat Airbus A-321 Neo.
Rute Baru Berpotensi Tingkatkan Ekonomi
Pembukaan rute baru ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan China. Sekaligus 20 tahun kerja sama sister province antara Jawa Timur dengan Guangzhou.
“Rute anyar ini berpotensi meningkatkan wisatawan asal China, untuk mengunjungi destinasi wisata dan sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur,” ujarnya melanjutkan.
Penerbangan Guangzhou-Juanda berpotensi meningkatkan perdagangan, investasi, dan industri. Terlebih Guangzhou merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar di dunia.