MAKLUMAT — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, menghadiri program Mudik Ramah Difabel 2025 bertajuk ‘Bertaqwa dan Berdaya, Indonesia Ramah Difabel’, yang digelar di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Program yang diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah itu, melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bank Syariah Indonesia (BSI), BSI Maslahat, Bank Central Asia (BCA), Bank Panin, hingga TNI.
Sekadar diketahui, pogram tersebut telah berjalan sejak tahun 2016 silam, lalu mulai berkolaborasi dengan Muhammadiyah pada tahun 2018. Tahun ini, Mudik Ramah Difabel kembali diadakan untuk memberikan kemudahan bagi peserta difabel dalam melakukan perjalanan ke kampung halaman. Sebanyak 150 peserta difabel beserta keluarganya diberangkatkan ke berbagai daerah tujuan, seperti Sumatera, Palembang, Kalimantan, dan Jawa, melalui jalur darat maupun udara.
Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr Mariman Darto, mengungkapkan bahwa keberangkatan peserta mudik difabel juga akan dilakukan secara simbolis di beberapa titik, seperti Terminal Pulo Gebang, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara Halim Perdanakusuma.
Momentum Silaturahmi dan Inspirasi
Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam sambutannya menekankan, mudik bukan sekadar perjalanan pulang ke kampung halaman, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi, persaudaraan, serta kekeluargaan. Selain itu, ia mendorong peserta mudik untuk merenungkan makna spiritual dari perjalanan tersebut agar kehidupan di tahun mendatang bisa lebih baik.
“Mudik juga memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan, inspirasi baru, ide baru, gagasan baru, dan memperkaya pengetahuan selama perjalanan ataupun saat di kampung halaman melalui interaksi antarsesama,” ujarnya.
“Dengan bertukar pengalaman dan belajar dari orang lain, mudik menjadi momen yang tidak hanya bernilai emosional, tetapi juga memberikan manfaat intelektual dan sosial,” imbuh Mu’ti.
“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan semoga saudara-saudara dapat menikmati mudik secara asyik, mudik yang bahagia, dan mudik yang membawa berkah untuk kita semua,” tambah pria yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu.
Dukungan untuk Mudik Inklusif
Di sisi lain, Ketua Tim Mudik Ramah Difabel, Sigit Nugroho, menekankan bahwa program tersebut bukan sekadar mudik gratis, tetapi juga bagian dari advokasi kepada pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, terutama dalam hal transportasi dan infrastruktur publik.
Mudik Ramah Difabel menjadi bukti nyata bahwa aksesibilitas dan inklusivitas di sektor transportasi semakin mendapat perhatian. Program ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang agar menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, mudik yang aman, nyaman, dan inklusif dapat terwujud bagi semua.
