23.9 C
Malang
Selasa, April 8, 2025
KilasFraksi PDIP DPRD Jatim Soroti Fenomena Urbanisasi Usai Lebaran

Fraksi PDIP DPRD Jatim Soroti Fenomena Urbanisasi Usai Lebaran

Urbanisasi pasca mudik lebaran.
Urbanisasi pasca mudik lebaran.

MAKLUMAT – Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Provinsi Jawa Timur, Fuad Benardi, mewanti-wanti warga agar tidak mengadu nasib tanpa berbekal keahlian, terlebih usai momentum lebaran. Menurutnya, fenomena urbanisasi pasca mudik harus disikapi secara bijak agar tak menimbulkan persoalan baru di kota-kota besar.

Ia mengingatkan perlunya penguatan antar kepala daerah untuk mencegah warganya mengadu nasib tanpa dibekali keahlian yang mumpuni. Sebab itu, Fuad mengingatkan para pemudik agar tidak sembarangan membawa teman atau saudara dari kampung halaman untuk mengadu nasib di Kota Surabaya usai Lebaran.

“Jangan karena semangat kebersamaan saat mudik, lalu semua diajak ke Surabaya untuk cari kerja, padahal belum punya keahlian apa-apa. Niatnya bantu, tapi bisa jadi malah menjerumuskan,” ujar Fuad, dilansir dari laman PDIP Jatim, Ahad (6/4/2025).

Putra mantan Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini alias Risma itu menyebut, urbanisasi yang terjadi tiap tahun setelah lebaran bukan hanya soal angka perpindahan penduduk, tapi menyangkut kesiapan daya saing individu di tengah tantangan hidup perkotaan.

“Surabaya ini terbuka, tapi juga penuh tantangan. Banyak orang datang berharap pekerjaan, tapi kenyataannya tak sedikit yang akhirnya hidup serba pas-pasan karena tidak punya bekal keterampilan,” jelasnya.

Fuad mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, dalam triwulan pertama tahun 2024 terjadi lonjakan jumlah penduduk sebanyak 21.423 jiwa, dibandingkan pada akhir tahun 2023.

Diketahui, data jumlah penduduk Kota Surabaya per Maret 2024 mencapai 3.009.286 jiwa. Dua kecamatan dengan arus masuk tertinggi adalah Kecamatan Kenjeran sebanyak 2.230 jiwa dan Kecamatan Tambaksari sejumlah 1.684 jiwa.

Fuad menilai, peningkatan jumlah penduduk akibat urbanisasi yang tidak terkendali, dapat memicu berbagai masalah sosial yang semakin kompleks. Mulai dari persoalan pengangguran, kemiskinan, hingga beban infrastruktur.

Ia pun mengimbau agar warga di daerah lebih realistis dan tidak terjebak euforia mudik yang berujung keputusan gegabah. “Kalau memang belum siap, belum ada skill atau peluang jelas, sebaiknya tetap tinggal di daerah. Banyak potensi desa yang bisa dikembangkan asal kita kreatif dan mau belajar,” tandasnya.

Ia juga mendorong agar kolaborasi antar kepala daerah lebih diperkuat dalam mendorong pembangunan daerah. Salah satunya dengan mengembangkan pelatihan vokasi, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pemerataan akses pelatihan kerja.

“Kalau desa bisa maju, orang enggak perlu ke kota. Yang penting pemerataan pembangunan dan akses pelatihan kerja yang merata,” pungkas Fuad.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer