
MAKLUMAT — Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat memadati area depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dalam Aksi Bela Palestina yang digelar Sabtu (19/4/2025). Aksi yang diprakarsai oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina yang dikomando oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya ini adalah sebagai bentuk solidaritas atas tragedi kemanusiaan yang tak kunjung mereda di Gaza, Palestina.
Aksi yang dimulai sejak pagi hingga menjelang siang hari itu menjadi suara keprihatinan atas nasib ratusan ribu warga sipil yang menjadi korban kekejaman pasukan Zionis Israel. Anak-anak, perempuan, hingga kelompok rentan lainnya terus menjadi sasaran kekerasan yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional.
Seluruh peserta alias massa aksi turun ke jalan dalam satu semangat ‘kemanusiaan dan ukhuwah Islamiyah’. Mereka menyerukan kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah dan masyarakat Surabaya secara umum, agar bersatu dalam solidaritas total demi meringankan beban rakyat Gaza yang terus menderita akibat agresi militer.
Dalam orasi yang menggema sepanjang aksi, massa menyuarakan beberapa sikap utama. Mereka mengajak seluruh umat Islam untuk terus mendoakan rakyat Palestina dalam setiap sujud dan doa, agar Allah memberikan kekuatan dan kemenangan bagi rakyat Gaza dan kemerdekaan bagi Palestina.
Selain itu, mereka juga menyerukan gerakan boikot terhadap produk-produk maupun perusahaan-perusahaan yang terbukti mendukung atau terlibat dalam pendanaan agresi militer serta genosida di Gaza, Palestina.
Tak hanya itu, ajakan kepada media dan para tokoh umat untuk aktif menyuarakan narasi yang membela keadilan dan kemanusiaan, serta melawan propaganda yang mengaburkan fakta konflik Palestina, juga menggema dalam aksi tersebut.
Mereka juga menyatakan dukungan kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas sikap politik luar negeri yang menunjukkan keberpihakan pada penderitaan rakyat Palestina.
Kendati demikian, massa aksi meminta agar rencana kebijakan Presiden Prabowo untuk melakukan evakuasi sementara terhadap 1.000 warga Palestina harus dipertimbangan terlebih dahulu secara matang. Mereka mendesak agar Presiden melibatkan berbagai ormas Islam dalam proses pengambilan keputusan kebijakan tersebut.
Aksi ini turut menegaskan desakan agar pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Penegasan sikap terhadap kemanusiaan harus dibuktikan melalui langkah diplomasi yang tegas, termasuk mendesak agar Israel diseret ke Mahkamah Internasional atas kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang dilakukan.
Aliansi Rakyat Bela Palestina juga mengajak masyarakat luas untuk aktif menggalang bantuan kemanusiaan dalam berbagai bentuk, baik berupa donasi uang, logistik, maupun kampanye publik. Bantuan tersebut diharapkan disalurkan melalui lembaga-lembaga terpercaya. Sekolah, masjid, komunitas, dan organisasi masyarakat dihimbau untuk menyelenggarakan kajian dan aksi solidaritas guna membangun kesadaran publik terhadap pentingnya perjuangan bersama membela rakyat Palestina.
Aksi damai ini menjadi upaya membangun kembali semangat persatuan umat Islam yang melampaui batas organisasi, mazhab, maupun kepentingan politik. Melalui doa, aksi, dan perjuangan nyata, Aliansi Rakyat Bela Palestina menegaskan komitmennya untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina.
Sejumlah tokoh publik juga tampak hadir dalam aksi Bela Palestina tersebut, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang juga menyerukan dukungan untuk perjuangan mencapai keadilan dan kemerdekaan Palestina.
“Semoga doa dan perjuangan segenap peserta aksi ini menjadi dukungan nyata bagi terwujudnya keadilan di Palestina,” katanya.