
MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, menegaskan pentingnya kolaborasi antar elemen bangsa sebagai kunci mewujudkan Indonesia yang mandiri. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (18/4), saat mensosialisasikan program “Kampus Berdampak”.
Dalam kesempatan itu, Wamen Fauzan bertemu dengan para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus NTB, yang terdiri dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Mataram. Pertemuan berlangsung dalam suasana santai dan egaliter di salah satu kedai kopi di Kota Mataram.
“Mahasiswa harus terus kritis dan konstruktif dalam membaca situasi sosial politik nasional. Tetapi kritik itu juga harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas diri melalui pendidikan tinggi,” ujar Fauzan.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo telah menegaskan pentingnya membangun kemandirian bangsa. Untuk itu, lanjut Fauzan, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembangunan nasional. Mahasiswa, menurutnya, tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai motor penggerak kolaborasi antar elemen masyarakat.
Gagasan Wamen Fauzan mendapat sambutan positif dari para aktivis. Ketua Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB, Irwansyah, menilai ajakan tersebut sejalan dengan orientasi gerakan organisasinya yang tidak hanya bergerak di tataran normatif, tetapi juga terjun langsung dalam praktik kerja sosial kemasyarakatan.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) NTB, Mahmud. Ia menyebutkan bahwa program “Kampus Berdampak” bisa menjadi agenda bersama gerakan mahasiswa di daerah.
“Kami sangat mendukung apa yang disampaikan Wamen Fauzan. Kampus harus hadir memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam forum diskusi tersebut, para mahasiswa juga menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan akses beasiswa yang lebih luas dan merata. Fasilitas pendidikan, menurut mereka, menjadi bagian penting dalam membangun generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.
Program “Kampus Berdampak” yang digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bertujuan mendorong perguruan tinggi agar lebih aktif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat melalui sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan komunitas lokal.***