Di Tengah Gempuran AI, Direktur GTK Madrasah Optimis Peran Guru Tetap Vital

Di Tengah Gempuran AI, Direktur GTK Madrasah Optimis Peran Guru Tetap Vital

MAKLUMAT — Di tengah kekhawatiran bahwa profesi guru dan dokter akan tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam sepuluh tahun ke depan, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Thobib Al Asyhar, menegaskan bahwa keberadaan guru tetap vital.

Ia mengaku optimis peran dan keberadaan guru akan masih dan tetap sangat penting, kendati dalam gempuran perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Menurutnya, peran guru justru sangat vital untuk mendampingi anak-anak.

“Guru tidak akan punah. Justru di tengah perkembangan AI, peran guru semakin penting untuk mendampingi anak-anak dalam membentuk karakter dan mengembangkan fitrah belajarnya,” ujar Thobib dilansir laman resmi Kemenag RI, Selasa (29/4/2025).

Thobib menilai, tantangan era AI justru menuntut guru untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia mendorong para pendidik agar memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti dalam proses pembelajaran.

“AI harus diposisikan sebagai tools, bukan sebagai pengganti guru. Guru yang mampu memanfaatkan AI akan menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih efektif dan kreatif,” jelasnya.

Peningkatan Kompetensi Guru

Lebih lanjut, Thobib menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam membina karakter siswa. “Kompetensi pendampingan menjadi kunci. Guru harus mampu mengarahkan potensi fitrah belajar anak didik agar berkembang secara optimal,” tandasnya.

Selain itu, Thobib mengingatkan bahwa peran guru melampaui sekadar menyampaikan materi pelajaran. Guru, kata dia, memiliki tugas penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.

“Guru harus menanamkan nilai-nilai positif kepada anak didik, membentuk sikap, cara pandang, dan perilaku beragama yang substantif dan berorientasi pada ketaatan kepada Allah,” tandasnya.

Dengan berbagai langkah adaptif tersebut, Thobib optimistis profesi guru tidak akan tergantikan, melainkan justru akan semakin relevan dalam membimbing generasi masa depan menghadapi tantangan zaman.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *