Pakistan Sebut Rudal India Nyasar ke Afghanistan dan Wilayahnya Sendiri

Pakistan Sebut Rudal India Nyasar ke Afghanistan dan Wilayahnya Sendiri

MAKLUMAT – Ketegangan militer antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali meningkat tajam dalam dua hari terakhir. Saling serang lewat rudal dan drone mengguncang kawasan perbatasan di Garis Kontrol (LoC), bahkan hingga menimbulkan korban sipil dan mengancam stabilitas kawasan Asia Selatan.

Pemerintah Pakistan mengklaim bahwa India telah melakukan serangan ke tiga pangkalan udara mereka pada Jumat (9/5/2025) dini hari. Namun sebagian rudal justru nyasar ke wilayah Afghanistan dan bahkan ke daerah India sendiri. “India tidak hanya menargetkan tiga pangkalan udara kami, tapi beberapa rudalnya malah jatuh di Afghanistan dan wilayah India sendiri,” ungkap Juru Bicara Militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry seperti dilansir Dawn News, Sabtu (10/5/2025).

Tiga pangkalan yang disasar adalah Pangkalan Udara Nur Khan di Rawalpindi, Murid di Chakwal, dan Rafiqui di Distrik Jhang. Chaudhry memastikan bahwa seluruh aset Angkatan Udara Pakistan (PAF) tetap utuh dan aman. Namun, ia mengecam keras serangan tersebut sebagai tindakan agresi yang “ceroboh dan berbahaya.”

Tak tinggal diam, Pakistan langsung meluncurkan serangan balasan melalui operasi militer bertajuk Bunyan-un-Marsoos. Sasaran mereka meliputi fasilitas militer strategis India, termasuk gudang rudal BrahMos di Beas, pangkalan udara Udhampur, dan lapangan terbang Pathankot. Media pemerintah Pakistan juga mengklaim bahwa sistem pertahanan udara S-400 milik India senilai Rp 24 triliun berhasil dihancurkan oleh jet tempur JF-17 Thunder.

Baca Lainnya  IMM Lamongan Ajak Mahasiswa Bijak Memilih Pemimpin

Bersamaan dengan serangan fisik, serangan siber juga dilancarkan. Situs-situs penting milik pemerintah dan militer India, termasuk situs BJP dan Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF), dilaporkan diretas. Lebih dari 2.500 kamera pengawas di India juga diklaim telah diambil alih oleh kelompok peretas dari Pakistan.

Wakil Perdana Menteri Pakistan Ishaq Dar menegaskan bahwa negaranya tak punya pilihan selain merespons. “Tamasha (sirkus) yang dilakukan India dalam tiga hari terakhir tak bisa kami biarkan. Kami sudah cukup bersabar. Kini giliran kami merespons,” kata Dar kepada Geo News.

400 Drone Pakistan

Sementara itu, India menuduh Pakistan telah melancarkan serangan drone bersenjata dalam skala besar sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Hampir 400 drone dilaporkan menyasar 36 titik strategis dari kawasan beku Siachen hingga perairan Sir Creek. Serangan juga melibatkan artileri kaliber berat ke wilayah padat penduduk seperti Tangdhar, Uri, Poonch, Rajouri, dan Udhampur di Jammu dan Kashmir. “Banyak drone berhasil kami jatuhkan dengan kombinasi rudal dan sistem jamming,” ujar Komandan Wing Vyomika Singh seperti dilansir Indian Express.

India mengidentifikasi bahwa drone yang digunakan Pakistan adalah Songar buatan perusahaan Turki, Asisguard. Sebagai balasan, India meluncurkan drone bersenjata ke empat titik pertahanan udara Pakistan, dan salah satunya diklaim berhasil menghancurkan radar utama Pakistan. Kolonel Sofiya Qureshi menambahkan bahwa serangan itu memakan korban di kalangan sipil. Di Uri, seorang wanita bernama Nargis Bashir tewas setelah kendaraannya terkena peluru. Di desa Gingal, 10 rumah warga hancur akibat gempuran malam selama lima jam.

Baca Lainnya  Guru Honorer Ditahan karena Tuduhan Memukul Paha Anak Polisi

India juga menuding Pakistan menggunakan pesawat sipil sebagai tameng dalam konflik. “Kami punya bukti pergerakan pesawat sipil di atas zona konflik. Ini tindakan yang sangat berbahaya,” kata Singh.

Pemerintah India bahkan menangguhkan operasional Koridor Kartarpur – jalur peziarahan umat Sikh – yang selama ini menjadi simbol perdamaian. Menlu Vikram Misri mengecam keras tuduhan Pakistan bahwa India menyerang tempat ibadah. “Justru kami yang kehilangan warga di sekolah Kristus dan Gurdwara akibat serangan Pakistan,” tegasnya.

Situasi semakin mencekam, lebih dari 60.000 warga mengungsi ke tempat aman. Pemerintah Jammu dan Kashmir mengambil langkah cepat dengan memadamkan listrik di seluruh Lembah Kashmir dan menutup sekolah selama tiga hari.

Kementerian Pertahanan India menyebut tanggapan mereka masih “proporsional dan seimbang”, namun tidak menutup kemungkinan respons yang lebih besar jika provokasi berlanjut. Evaluasi situasi akan dilakukan pemerintah India pada Senin mendatang.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *